Presiden Iran Hassan Rouhani
Presiden Republik Islam Iran, Hassan Rouhani seraya menjelaskan bahwa klaim Amerika mendukung rakyat Iran sepenuhnya palsu dan munafik menekankan, mayoritas negara dunia menentang kebijakan unilateralisme Amerika dan tidak mentoliler instruksi Washington.
Seperti dilaporkan IRNA, Hassan Rouhani di artikelnya yang dirilis Koran Washington Post seraya mengisyaratkan keluarnya Amerika dari kesepakatan nuklir (JCPOA) pada 8 Mei 2018 menambahkan, "Prediksi Amerika adalah setelah keluar dari JCPOA, Iran juga akan keluar dari kesepakatan nuklir ini. Dengan demikian mereka dengan mudah mampu membentu koalisi global anti Tehran serta memulihkan seluruh sanksi, namun langkah Iran yang memberi peluang terbatas kepada Eropa membuat perimbangan AS berantakan."
Seraya menjelaskan bahwa dialog Iran dengan anggota JCPOA yang tersisa dan penekanan mereka untuk tetap mempertahankan kesepakatan ini membuat Amerika kian terkucil, Rouhani mengungkapkan, "Jarang terjadi friksi mendalam antara Amerika dan sekutu Eropanya seperti yang terjadi di isu kesepakatan nuklir. Ini adalah hasil dari hak Iran dalam masalah nuklir."
Presiden Iran seraya menekankan bahwa kebijakan luar negeri pemerintah AS terhadap Iran disusun tidak berdasarkan realita yang ada mengingatkan, informasi keliru terkait Iran dari kelompok teroris dan rezim Zionis serta analisa non profesional soal transformasi Iran membuat pemerintah AS memiliki ilusi seperti ini dan merasa mampu meraih konsesi dari Tehran dengan sanksi.
"Bangsa Iran telah membuktikan bahwa mereka kian solid melawan represi asing. Sama seperti waktu sebelum JCPOA, AS gagal menekan bangsa Iran dengan saksi, kali ini pun Washington akan terpaksa mengubah pendekatannya," tegas Rouhani.
(IRNA/Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar