Hassan Rouhani saat meresmikan pabrik petrokimia di Busher
"Hari ini (ada) perang ekonomi dan psikologis yang dilancarkan terhadap bangsa Iran, dan di garis depan perang ini adalah sektor yang membawa beban ekonomi, terutama industri minyak, gas dan petrokimia."
Industri minyak, gas, dan petrokimia Iran berada di garis depan dalam perang ekonomi yang dilancarkan musuh terhadap Republik Islam, kata Presiden Hassan Rouhani, Selasa, 04/09/18.
Pernyataan Rouhani itu diutarakannya dalam sebuah upacara peresmian sejumlah pabrik petrokimia di kota Assalouyeh di selatan Iran pada Selasa pagi; "Hari ini (ada) perang ekonomi dan psikologis yang dilancarkan terhadap bangsa Iran, dan di garis depan perang ini adalah sektor yang membawa beban ekonomi, terutama industri minyak, gas dan petrokimia," katanya.
Menyoroti upaya pemerintahannya untuk membantu mempertahankan produksi dan ekspor produk minyak dan petrokimia, presiden mengatakan perlu menghindari penjualan minyak mentah, dan menghasilkan produk yang lebih berharga dengan menarik investasi lokal dan asing.
Sambil mengecam permusuhan yang menciptakan kembali kondisi Revolusi pra-Islam di Iran, Rouhani mengatakan musuh-musuh tidak akan pernah bisa mengalahkan negara Iran.
Rouhani memuji proyek-proyek baru di Assalouyeh sebagai tanda kemajuan Iran dan mengatakan pabrik telah menciptakan lebih dari 1.300 lapangan pekerjaan langsung, dan akan membantu negara itu meraup miliaran dolar pendapatan.
Sebelumnya, Pemimpin Revolusi Islam Imam Ali Khamenei menggambarkan retorika AS atas tindakan militer terhadap Iran sebagai sebuah cara untuk mengalihkan perhatian dari perang yang sesungguhnya melawan Republik Islam, yaitu pertempuran ekonomi.
Imam Ali Khamenei juga telah meminta para pejabat Iran untuk memfokuskan upaya mereka pada kemajuan ekonomi negara, dan menekankan bahwa ekonomi adalah prioritas utama dalam jangka pendek.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar