Iranian President Hassan Rouhani speaks to CNN's Christiane Amanpour in New York.
Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan dia tidak pernah meminta pembicaraan dengan presiden Amerika, Donald Trump, menekankan bahwa pertemuan semacam itu tidak "tepat."
Rouhani membuat pernyataan dalam sebuah wawancara dengan CNN pada hari Selasa (25/9) selama dia tinggal di New York untuk sesi ke-73 Majelis Umum PBB.
Presiden Iran bereaksi terhadap tweet Trump pada hari Selasa (25/9), di mana dia mencoba untuk menunjukkan bahwa dia telah menolak permintaan untuk bertemu dengan presiden Iran, tetapi dia mungkin setuju untuk berbicara "suatu hari nanti di masa depan."
Meskipun ada permintaan, saya tidak punya rencana untuk bertemu dengan Presiden Iran Hassan Rouhani. Mungkin suatu hari nanti di masa depan. Saya yakin dia adalah pria yang benar-benar baik!
- Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 25 September 2018
Namun, Rouhani sangat menolak klaim Trump, mengatakan bahwa Republik Islam tidak meminta pertemuan antara kedua pemimpin.
"Tidak tahun ini, atau tahun lalu," katanya kepada CNN. "Kami tidak pernah membuat permintaan seperti itu untuk bertemu dengan presiden Amerika Serikat."
Rouhani juga mencatat bahwa sementara Iran telah menerima delapan permintaan dari pejabat AS untuk sebuah pertemuan tahun lalu, dia tidak berpikir bahwa pembicaraan antara kedua belah pihak “tepat” untuk saat itu atau sekarang.
Mengomentari disebut "pria yang baik" oleh Trump, Rouhani mengatakan presiden AS hanya "bermain dengan kata-kata dan tidak akan membawa kita ke solusi."
Pernyataan itu datang di tengah-tengah kebuntuan diplomatik antara Washington dan Tehran setelah Trump menarik negaranya keluar dari kesepakatan Iran 2015, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Komprehensif Aksi Bersama (JCPOA), meskipun ada keberatan dari penandatangan lainnya atas kesepakatan tersebut.
Selain memaksakan kembali sanksi anti-Iran yang telah dicabutnya di bawah kesepakatan itu, administrasi Trump juga telah berusaha untuk memberikan tekanan ekonomi yang lebih besar terhadap Republik Islam dengan mengancam perusahaan-perusahaan Eropa melakukan bisnis dengan Tehran dengan tindakan hukuman.
(CNN/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar