Topan Mangkhut di Filipina (Foto: Liputan 6)
Topan Mangkhut yang menerjang Filipina Utara Sabtu dini hari (15/9) menewaskan setidaknya 13 orang dan lima orang lain belum ditemukan.
Dewan Penanganan dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Filipina (NDRRMC) menyatakan badai terbesar tahun ini dengan kecepatan 330 kilometer ini juga telah menewaskan dua petugas akibat tanah longsor di Wilayah Administrasi Cordillera di Pulau Luzon, dan seorang anak perempuan diduga tewas akibat tenggelam di Sungai Marikina di Metro Manila.
Penasehat Presiden Filipina, Francis Tolentino dalam wawancara dengan stasiun radio lokal mengatakan bahwa empat orang meninggal di Cayapa, Nueva Vizcaya, termasuk bayi yang berusia delapan bulan dan satu lagi berusia dua tahun.
Tolentino menegaskan bahwa 87.000 orang yang telah dievakuasi dari daerah-daerah berisiko sedianya tidak kembali hingga bahaya benar-benar berlalu.
Badai ini menyebabkan 150 penerbangan dibatalkan, termasuk sepertiga dari penerbangan internasional.
Selain itu, transportasi laut juga dihentikan sampai kondisi pulih. Badai Mangkhut menghantam provinsi Cagayan Sabtu dini hari dan kini sedang menuju ke Laut Cina Selatan dan Hong Kong.
(Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar