Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, menegaskan, selama dia Presiden, Ikhwan al-Muslimin tidak ada tempat di masa depan Mesir.
Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, menegaskan, selama dia Presiden, Ikhwan al-Muslimin tidak ada tempat di masa depan Mesir.
“Selama Saya berkuasa, Ikhwan al-Muslimin tidak akan pernah memiliki peran”, tegas Abdel Fattah al-Sisi menolak prediksi peran Ikhwan al-Muslimin dalam masa depan Kairo.
Harian Shahed Kuwait, mengadakan wawancara dengan al-Sisi. Dalam sesi tersebut al-Sisi membahas tentang situasi Ikhwan al-Muslimin. “Rakyat Mesir tidak akan pernah menerima Ikhwan al-Muslimin kembali.
Karena ideologi kelompok ini tidak dapat diterima”, jelasnya di sesi wawancara tersebut.
Al-Sisi adalah Presiden pengganti Muhammad Mursi, Presiden pertama setelah gulingnya diktator Husni Mubarak. Al-Sisi berhasil menggulingkan Husni dengan dukungan militer Mesir pada tahun 2013. Muhammad Mursi menjadi tersangka mata-mata Qatar, terkait peristiwa istana Ettihadieh, lari dari penjara dan mata-mata Hamas.
“Dengan persatuan Negara-negara Arab, kita bisa menciptakan penghalang bagi siapapun yang ingin intervensi dunia Arab”, lanjutnya.
Menurut al-Sisi, revolusi dunia Arab telah menciptakan kehancuran dan instabilitas. Lalu menjelaskan bahwa Mesir berhasil keluar dari instabilitas tersebut. “Instabilitas tersebut adalah akibat revolusi pimpinan Ikhwan al-Muslimin di banyak daerah, seperti Libya dan Yaman”, tambahnya.
Dalam kesempatan ini, al-Sisi juga menyindir masalah Suriah. Menurutnya Suriah sedang berusaha keluar dari krisis. “Jelas bahwa Suriah harus berusaha keras. Kedatangan tamu tak diundang 36 ribu teroris, dari berbagai Negara, telah menciptakan satu kekhawatiran tersendiri. Karena pertanyaannya sekarang adalah pasca perang kemana mereka akan pergi? Selain itu, ada kemungkinan mereka akan disalahgunakan para intel untuk mendapatkan informasi dalam menciptakan instabilitas Kawasan jilid dua”, tegasnya.
(Qodsna/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar