Saudi Arabia’s consulate in Istanbul, Turkey.
Konsul jenderal Arab Saudi di Istanbul telah meninggalkan Turki menuju Riyadh sewaktu gencarnya investigasi atas nasib jurnalis pembangkang Jamal Khashoggi, yang hilang setelah mengunjungi konsulat kerajaan di kota terbesar Istanbul, Turki dua minggu lalu.
Mohammad al-Otaibi meninggalkan Turki pada penerbangan komersial pada hari Selasa (16/10), jam sebelum kediamannya digeledah oleh polisi Turki sehubungan dengan hilangnya penulis berusia 59 tahun.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan pasukan keamanan negaranya akan menginterogasi pejabat di Konsulat Saudi di Istanbul jika perlu.
"Ini adalah tanggung jawab Kantor Kepala Kejaksaan untuk memutuskan siapa yang akan diinterogasi atau pertanyaan yang harus ditanyakan ... Para jaksa dapat meminta kesaksian [setiap pejabat Saudi di konsulat] jika diperlukan," katanya pada konferensi pers menyusul bertemu dengan timpalannya dari Siprus Turki, Kudret Ozersay di Ankara.
Cavusoglu menggarisbawahi pentingnya pendekatan "transparan dan berorientasi pada hasil", menambahkan, "Situasi ini perlu diklarifikasi sehingga tidak ada yang memiliki tanda tanya dalam pikiran mereka."
Dia juga mengatakan konsul jendral Saudi itu bebas pergi ke negaranya jika dia mau.
“Jika ada diplomat Saudi yang ingin pergi ke negara mereka, mereka bisa pergi. Tidak ada batasan,” komentar Cavusoglu.
Diplomat Turki mencatat bahwa penyelidikan di konsulat Saudi bertujuan untuk menjelaskan nasib Khashoggi.
Erdogan: Beberapa materi di konsulat Saudi telah dicat
Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Selasa (16/10) bahwa beberapa materi di konsulat Saudi di Istanbul, tempat Khashoggi menghilang telah dicat.
Erdogan juga mengatakan kepada wartawan bahwa polisi Turki sedang mencari bahan beracun di misi diplomatik.
“Saat ini, seperti yang Anda ketahui, sebagai hasil dari kontak kami yang intens, proses pencarian di konsulat telah dimulai. Kemarin ada prosedur intensif berlangsung sampai pagi dan akan terus berlanjut.
“Harapan saya adalah bahwa kita dapat mencapai kesimpulan yang akan memberi kita pendapat yang masuk akal sesegera mungkin, karena penyelidikan itu mencari banyak hal seperti bahan beracun dan materi-materi itu dihapus dengan mengecatnya. Ini akan tergantung pada kesimpulan yang akan keluar dari sana,” kata presiden Turki.
Seorang pejabat tingkat tinggi Turki, berbicara dengan syarat anonimitas, mengatakan kepada The Associated Press bahwa pasukan keamanan telah menemukan "bukti tertentu" selama pencarian mereka di konsulat Saudi di Istanbul, menunjukkan bahwa Khashoggi terbunuh di sana.
Pejabat Turki mempertahankan bahwa agen Saudi membunuh dan memotong-motong penulis terkemuka di misi pada 2 Oktober. Arab Saudi, sebagai imbalannya, Saudi menggambarkan tuduhan itu sebagai "tidak berdasar."
Media AS, khususnya Washington Post, telah menyarankan agar Saudi segera mengakui Khashoggi terbunuh di konsulat mereka di Istanbul sebagai bagian dari interogasi yang gagal.
Cavusoglu mengatakan otoritas Saudi tidak memberikan pengakuan apa pun kepada Turki atas dugaan keterlibatannya dalam hilangnya penulis pembangkang.
“Konsulat bukanlah tempat untuk mengadakan interogasi. Interogasi harus dilakukan di pengadilan, (oleh) otoritas yudisial,” tegasnya.
Tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz, mengatakan dia memasuki konsulat sekitar jam 1 siang. waktu setempat (1000 GMT) pada 2 Oktober, saat dia menemaninya tetapi menunggu di luar dan dia tidak pernah keluar lagi.
(AP/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar