Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad ketika berpidato dalam Sidang Umum ke-73 PBB di New York.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad memperingatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk tak melakukan provokasi dengan China.
Diwartakan Newsweek Senin (1/10), Mahathir mendapat pertanyaan soal perang dagang antara AS dan China kala berkunjung ke Inggris.PM berusia 93 tahun itu menjelaskan, dia menyampaikan simpati dengan menjelaskan kebijakan impor China telah melukai ekonomi AS.
Namun, dia tak menekankan pentingnya dialog untuk menyelesaikan isu tersebut. Selain itu, dia mengkritisi langkah Trump mengirim Armada Pasifik ke China.
Menurut Mahathir, jika Trump nekat mengerahkan armada, maka China juga bakal mengirim kapal perangnya. "Bakal ada ketegangan, dan bisa berakhir dengan baku tembak," papar dia.
Dia memaparkan seharusnya pemerintahan Trump mencoba berdialog dengan Negeri "Panda".
Dia berpikir Beijing bukan pihak yang anti-pertemuan. "Mereka terbuka dengan negosiasi.
Mereka (AS) bisa bernegosiasi untuk mencari solusi atas isu impor barang dari China," terang Mahathir.
"Jika sebuah negara punya konflik, mereka bisa bernegosiasi, atau mengajukan ke pengadilan arbitrase. Kita harus siap dengan segala keputusannya," lanjut Mahathir.
Semenjak Trump menjabat sebagai presiden, AS sering terlibat ketegangan dengan China. Terbaru, dia menuduh Beijing berusaha mengintervensi pemilu legislatif di November 2018.
Pemerintahannya juga menerbitkan sanksi kepada pejabat maupun perusahaan China karena mereka membeli persenjataan dari Rusia.
Dari sektor militer, kapal perusak AS USS Decatur melaksanakan operasi navigasi di kawasan sengketa Laut China Selatan.
(News-Week/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar