Iranian President Hasan Rouhani.
Presiden Iran Hassan Rouhani menuduh AS menggunakan perang psikologis dan ekonomi untuk menghasut perubahan rezim di Iran, menambahkan bahwa pemerintahan AS saat ini adalah yang paling bermusuhan yang dihadapi Republik Islam dalam empat dasawarsa.
“Melemahkan legitimasi sistem adalah tujuan akhir mereka. Ketika mereka mengatakan menyingkirkannya, rezim berubah dengan kata-kata mereka sendiri, bagaimana perubahan rezim terjadi? Melalui pengurangan legitimasi, jika tidak, rezim tidak akan berubah,” Rouhani menunjukkan dalam pidato di Universitas Tehran pada hari Minggu (14/10).
Menyinggung sanksi AS yang akan datang terhadap sektor minyak dan gas Iran, Rouhani menekankan bahwa mereka "tidak akan berpengaruh" mengingat bahwa "AS telah melakukan apa pun yang ingin dilakukannya."
Dia juga menyarankan bahwa Republik Islam akan berhasil mengatasi sanksi anti-Iran melalui "kesatuan dan integritas."
Mengenai hubungan Tehran dengan pemerintahan Trump, Rouhani mengatakan bahwa “dalam 40 tahun terakhir belum ada tim yang lebih jahat daripada tim pemerintah AS saat ini terhadap Iran, rakyat Iran, dan Republik Islam.”
“Ada saat ketika ada seseorang yang memiliki permusuhan. Sisanya moderat. Sekarang adalah yang terburuk dia semua berkumpul,” dia menekankan.
Sebelumnya, Rouhani mengatakan AS "lebih terisolasi dari sebelumnya" atas sanksi anti-Iran.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar