Daftar Isi Internasional Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Tampilkan postingan dengan label ABNS HIKMAH. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ABNS HIKMAH. Tampilkan semua postingan

Karena Etika, Orang Memeluk Islam


Jahid meriwayatkan: seorang Nasrani dengan lancang dan kurang ajar mendatangi Imam kelima, Imam Muhammad al- Bagir as, dan berkata: “Anta Baqor (kamu yang namya sapi)”

Imam menjawab: “Tidak, bukan demikian, aku adalah Baaqir. (bagir)”

Nasrani kembli bertanya: “Apa kamu anak Tabbakhah (tukang masak roti)”?

Imam menjawab: “Itu adalah keahliannya”.

Nasrani bertanya yang ketiga kalinya: “Apakah engkau anak seorang budak hitam Badziyah (bermulut jelek)?”

Imam menjawab:
”إِنْ كُنْتَ صَدَّقتَ غَفَرَاللّٰه لَهَا، وَ إِنْ كُنْتَ كَذَّبتَ غَفَرَ اللّٰه لَك“

“Kalau engkau benar, semoga Allah memaafkannya, dan kalau engkau bohong semoga Allah memaafkanmu.”

Laki-laki Nasrani itu terheran melihat akhlak Imam Bagir dalam menjawab cercaannya, beliau jawab cacian dengan kebesaran jiwa dan rendah diri serta tidak emosi. Setelah itu laki-laki Nasrani itu jatuhbersimpuh dihadapan Imam, dan memeluk agama Islam. [1]

Perlu diketahui, ibu Imam Muhammad al-Bagir as, adalah Ummu Abdullah putri Imam Hasan Mujtaba as.

Selain peristiwa di atas, peristiwa yang serupa dengan kisah di atas yang menimpa muhakkik muhaddits terkemuka Khajeh syeikh Nasiruddin Thusi, dengan salah seorang yang menyuratinya dengan tidak sopan dan lancang, dalam surat itu dikatakan, kepada “Anjing putra Anjing “

Surat tersebut sampai ketangan mulia syeikh, kemudian beliau membalas surat lancang dan tidak sopan tersebut dengan sebagai berikut:
“Perkataan yang engkau tujukan kepadaku: Wahai Anjing, tidak benar. Sebab anjing berjalan dengan empat, tangan dan kaki. Kukunya panjang dan tajam, tetapi aku berjalan dengan tegak dan lurus, wajahku tampak terang, tidak seperti anjing yang wajah dan hidungnya dipenuhi oleh bulu dan rambut. Kuku-kukuku pendek dan tidak tajam, aku bisa berbicara dan tertawa. Sedangkan anjing, tidak bisa berbicara dan tertawa. Atau dalam istilah Mantiq (ilmu logika), karakteristik yang ada pada jiwaku berbeda dengan yang ada pada anjing.

Dangan sikap dan jawaban yang seperti ini, tanpa cacian dan emosi, penulis surat tenggelam dalam kebodohan dan kedunguannya.


Catatan Akhir

[1] Al Bayan Wa Tabyin, 1 / 84 cetkan Abdus Salam. Muhammad Harun Manaqib Ibnu Syahr Asub 4 / 207

Dikutip dari: Beginilah Seharusnya Syi'ah Berperilaku, Mahdi Faqih Imani, hal.50-51.

(Karimah-Ahlul-Bait/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Paling Tingginya Derajat Akal Dalam Ucapan Ali bin Musa Al-Ridha a.s


Imam Ridha a.s berkata: Paling tingginya derajat akal, pengetahuan diri. (Bihar al-Anwar, jld. 78, hal. 352).

(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Sayidah Fatimah Ma’shumah, Asy’ariyun dan Kebangkitan Spiritual Islam di Qom


Asy’ariyun adalah kaum dari bangsa Arab Yaman yang menetap di Kufah. Dari klan yang bernasab pada Nabt bin Udad bin Zaid bin Yasyjub bin ‘Arib bin Zaid bin Kahlan, yang dikenal dengan Asy’ar inilah sejumlah sahabat Nabi saw, ulama dan ahli hadis Syiah abad II dan III, berasal. Mereka masuk Islam sebelum Fathu Makkah. Kemudian menjadi pembela Ahlulbait Nabi saw dan bergabung dalam perang Shiffin serta kebangkitan Mukhtar.

Datuk mereka, Malik bin ‘Amir Asy’ari, adalah orang pertama dari Asy’ariyun yang datang dan menyatakan Islam kepada Rasulullah saw. Lalu pulang kepada kaumnya, dan beberapa tahun kemudian ia datang lagi bersama yang lain dari mereka kepada Rasulullah. Dari suku ini, selain Abu Musa Asy’ari seorang sahabat besar Nabi saw, ialah Abu ‘Amir Asy’ari yang syahid dalam perang Shiffin. Putranya yang bernama Harits Ay’ari adalah seorang perawi hadis Nabi saw.

Atas penindasan Hajjaj bin Yusuf, Asy’ariyun kemudian hijrah dari Kufah ke Qom. Mereka menetap di Qom, membangunnya dan menjadikannya pusat penyebaran tasyayu’ di Iran. Alasan mereka memilih Qom ialah penaklukkan wilayah ini oleh datuk mereka, Malik bin ‘Amir. Mereka telah menjadikan Qom sebagai daerah tempat tinggal mereka dan membebaskannya dari otoritas Isfahan.


Mihrab Sayidah Fatimah

“Qom kota ilmu. Kota jihad dan bashirat (perjuangan dan kesadaran).” Demikian yang disampaikan oleh Grand Ayatollah Khamenei kepada warga Qom delapan tahun yang lalu. Maksud beliau bahwa klan Asy’ariyun yang datang dan menjadikan kota ini sebagai tempat tinggal mereka, adalah untuk menyebarkan ma’arif Ahlulbait. Di sinilah perjuangan kultural dimulai.

Sebelum datang ke Qom mereka telah berjihad di medan perang di pihak Zaid bin Ali bin al-Husain. Hajaj bin Yusuf geram terhadap mereka, sehingga mereka terpaksa datang ke kota ini. Dengan perjuangan, kesadaran dan keilmuan mereka Qom menjadi kota ilmu. Hal inilah yang menjadi alasan minat Sayidah Fatimah Ma’shumah untuk datang ke Qom. Kedatangannya disambut oleh para pembesar Asy’ariyun. Hingga setelah beliau wafat, pusaranya bersinar di kota ini.

Sayidah Fatimah Ma’shumah putri Imam Musa Kazhim, lahir pada awal bulan Dzulqa’dah 371 H. Ia saudari kandung Imam Ali Ridha, seayah dan seibu dengannya. Ibunya, Ummu Walad yang dipanggil dengan nama kuniyahnya, Ummul Banin. Ketika ayahnya ditahan dalam penjara atas perintah Rasyid, Imam Ridha lah yang mengasuh Fatimah Ma’shumah dan keluarga Alawiyin yang dalam tanggung jawab ayahnya.

Menurut keterangan riwayat-riwayat, ia mirip dengan mendiang Sayidah Fatimah Zahra as. Ia dikenal sebagai ahli hadis, ibadah dan kemurahan Ahlulbait as. Mihrab tempat shalatnya ada sampai kini di Dar Musa bin Khazraj, Qom, dan dikunjungi. Ialah di Masjid ‘Amir yang sudah direnovasi bangunannya.


Kebangkitan di Qom yang Dipimpin Imam Khomeini

Penduduk Qom yang mewujudkan gerakan besar kultural saat itu, membentuk pusat ma’arif Ahlulbait dan menyalurkan banyak ulama, ahli hadis, tafsir dan hukum Islam ke dunia Islam bagian timur dan barat. Dari Qom lah ilmu bergerak sampai ke ujung Khurasan (Iran), Irak dan Suriah. Inilah bashirat yang dimiliki penduduk Qom masa itu. Jadi, kelahiran Qom berdasarkan perjuangan dan kesadaran.

Ayatollah Khamenei dalam ceramahnya itu menyampaikan bahwa di masa kini pun sama, Qom adalah sebaik-baik pusat ilmu pengetahuan Islam. Berkat perjuangan dan kesadaran serta kesiapan ulama besar, mataair ilmu di kota ini mengalir yang diambil manfaatnya oleh timur dan barat dunia Islam.

Beliau menyebutkan dua poin penting yang di dalamnya warga Qom memainkan peran mereka yang efektif dan bersejarah:

Pertama, (peristiwa) dua hari setelah Asyura pada 15 Khordad tahun 1342 (5 juli 1963). Pada peringatan hari Asyura warga Qom berkumpul di Madrasah Faidhiyah menyimak seruan Imam Khomeini yang membangkitkan jiwa mereka. Dua hari kemudian, mendengar kabar bahwa Imam ditangkap (oleh pihak Pahlevi), mereka berkumpul, membentuk gerakan besar yang menjadikan kebangkitan ruhaniah dipimpin oleh Imam tak terbendung, menembus keluar.

Kedua, pada tahun 1346 (1968), mereka memahami konspirasi musuh dalam menjatuhkan Imam. Mereka mengerti bahwa masalahnya tak sekedar itu. Di kota Qom terjadi demonstrasi warga melawan konspirasi itu, hingga menumpahkan darah para pemuda Qom, yang hal ini mengukuhkan kebenaran ucapan mereka.


Referensi:

1. wikishia.net/index.php/خاندان_اشعريون
2. http://almaaref.org


بیانات در اجتماع بزرگ مردم قم


۱۱ ذیالقعده ۱۴۳۱

بسم‌اللَّه‌الرّحمن‌الرّحیم‌

الحمد للَّه ربّ العالمین و الصّلاة و السّلام علی سیّدنا و نبیّنا ابی القاسم المصطفی محمّد و علی اله الأطیبین الأطهرین المنتجبین الهداة المهدیّین المعصومین سیّما بقیّةاللَّه فی الأرضین‌

تبریک عرض میکنم میلاد مسعود حضرت ثامن‌الائمه (علیه الاف التّحیّة و الثّناء) و همچنین دهه‌ی کرامت و میلاد حضرت فاطمه‌ی معصومه (سلام اللَّه علیهما) را. از خداوند متعال خیلی سپاسگزارم که توفیق عنایت کرد بار دیگر در جمع شما مردم عزیز قم در این شهر پرخاطره و باعظمت ملاقات و دیداری داشته باشم. شهر قم شهر علم است، شهر جهاد است، شهر بصیرت است. بصیرت مردم قم یکی از آن نکات بسیار مهمی است که در طول این سی و چند سال همواره خود را نشان داده است. جالب است که پیدایش شهر قم هم ناشی بود از یک حرکت جهادی و توأم با بصیرت. یعنی خاندان اشعریون که آمدند این منطقه را محل سکونت خودشان قرار دادند، در واقع اینجا را پایگاهی کردند برای نشر معارف اهل‌بیت (علیهم‌السّلام)؛ یک مجاهدت فرهنگی را در اینجا شروع کردند. اشعریون قبل از آنکه به قم بیایند، جهاد در میدان نبرد هم انجام داده بودند؛ جهاد نظامی هم کرده بودند؛ بزرگِ اشعریون در رکاب جناب زیدبن‌علی (علیهماالسّلام) مبارزه کرده بود؛ لذا بود که حجاج‌بن‌یوسف بر اینها خشم گرفت و اینها مجبور شدند بیایند و این منطقه را با تلاش خود، با بصیرت خود، با دانش خود، منطقه‌ی علم قرار بدهند. همین هم موجب شد که حضرت فاطمه‌ی معصومه (سلام اللَّه علیها) وقتی به این ناحیه رسیدند، اظهار تمایل کردند که به قم بیایند؛ به خاطرِ بودن همین بزرگان اشعریون. آنها رفتند از حضرت استقبال کردند، حضرت را به این شهر آوردند و این بارگاه نورانی از آن روز و از بعد از وفات این بزرگوار در این شهر نورافشانی میکند. مردم قم که پدید آورنده‌ی این حرکت عظیم فرهنگی بودند، از آن روز پایگاه معارف اهل‌بیت را در این شهر تشکیل دادند و صدها عالم، محدث، مفسر و مبیّن احکام اسلامی و قرآنی را به شرق و غرب دنیای اسلام فرستادند. از قم، علم به اقصای خراسان و اقصای عراق و شامات رفت. این، بصیرت آن روزِ مردم قم است؛ که پیدایش قم بر اساس جهاد و بصیرت شد.

در دوران معاصر ما هم عیناً همین مسئله اتفاق افتاد؛ یعنی قم پایگاه برترین معارف اسلامی و الهی شد و به برکت مجاهدت و بصیرت و حضور علمای بزرگ، سرچشمه‌ای در این نقطه جوشید که شرق و غرب دنیای اسلام از آن بهره‌مند شده‌اند.

من دو مقطع مهم را یادآوری میکنم، که در این دو مقطع مهم قمیها حقیقتاً نقش ایفاء کردند؛ نقشهای مؤثر و ماندگاری را مردم قم در این دو مقطع به وجود آوردند: یکی مقطع عاشورای سال ۴۲ و پانزده خرداد که دو روز بعد از عاشورا بود. روز عاشورا در همین مدرسه‌ی فیضیه مردم قم جمع شدند، فریاد و غریو امام را شنیدند، جانهاشان را لبریز کردند و دو روز بعد که خبر دستگیری امام بزرگوار را شنیدند، در صحن مطهر اجتماع کردند. این حرکت عظیم آنها موجب شد که نهضت روحانیت به رهبری امام بزرگوارمان در حصار حوزه محبوس و محصور نماند؛ بیاید وارد جامعه شود. پیشرو این کار، قمیها بودند و این کار بزرگ را انجام دادند.

مقطع دیگر، مقطع سال ۵۶ است که عمق توطئه‌ی دشمن را در اهانت به امام بزرگوار درک کردند؛ فهمیدند مسئله چیست؛ صرفاً این نیست که خواسته‌اند به امام بزرگوار اهانتی بکنند. در شهر قم، اولین تظاهرات مردمىِ گسترده علیه آن حرکت خائنانه به وجود آمد. خون جوانان قمی در این خیابانها، در همین خیابان ارم، در خیابان چهارمردان بر روی زمین ریخته شد؛ جان دادند؛ با خون خودشان صدق سخن خودشان را اثبات کردند. در طول این سی سالِ بعد از پیروزی انقلاب، باز در همه‌ی مقاطع، این مردم مردمی هستند که با اخلاص، با صدق و صفا و با بصیرتِ مثال زدنی وارد میدان شدند. دشمن برای قم برنامه داشت، طرح داشت؛ اگر مردم قم بیدار نبودند، بابصیرت نبودند، طرحهای دشمنان درباره‌ی قم، طرحهای خطرناکی بود. بیداری مردم و حضور حوزه‌ی علمیه در این شهر موجب شده است که این شهر پایگاه بصیرت باشد.

مراجع بزرگی از زمان مرحوم آیةاللَّه حائری - مؤسس حوزه‌ی علمیه - در این شهر حضور داشتند؛ مرحوم آیةاللَّه بروجردی تا مراجع اخیر؛ مرحوم آیةاللَّه گلپایگانی، مرحوم آیةاللَّه اراکی، مرحوم آیةاللَّه مرعشی، مرحوم آیةاللَّه بهجت. امروز هم بحمداللَّه مراجع بزرگی در این شهر حضور دارند، فضلای برجسته‌ای هستند؛ حوزه‌ی علمیه مایه‌ی برکت است و این شهر صادق و دارای بصیرت و مجاهد فی سبیل اللَّه نشان داده است که قدر حوزه را میداند، قدر روحانیت را میداند، در هنگام لازم حضور خود را نشان میدهد. و این همان شهری است که به خاطر برخاستن آن مرد بزرگ دوران، حضرت امام خمینی، پایگاه و امید انقلاب است.

وقت صحبت کردن ما در این جمع عظیم، وقت محدودی است. متأسفانه ما در راه، به خاطر محبت مردم، در خیابانها زیاد معطل شدیم؛ لذا وقت گذشت. من فقط چند جمله‌ی کوتاه عرض میکنم.

اولاً قم خاستگاه انقلاب است. مذهبیترین شهر کشور، پایگاه و خاستگاه بزرگترین انقلاب دوران معاصر شد. این معنایش چیست؟ این معنایش این است که همه‌ی دنیا بدانند این انقلاب، یک انقلاب دینی و مذهبی است؛ هیچ تفسیر به رأیی، هیچ تفسیر مادیای از این انقلاب نمیشود کرد؛ خاستگاهش قم است؛ رهبرش یک فقیه، یک فیلسوف، یک عالم بزرگ، یک روحانی معنوی است. شناسنامه‌ی انقلاب، اینجور در همه‌ی دنیا شناخته شده است. این یک نکته است.

دنباله‌ی این نکته این است که دشمنان این انقلاب وقتی خواسته‌اند در طول این مدت به این انقلاب و این نظام صدمه‌ای وارد کنند، آماج حملات آنها چه بوده است؟ آماج حملات دشمنان، دو نقطه‌ی اساسی است: یکی دین، یکی مردم و وفاداری آنها. میدانند که اگر این انقلاب، یک انقلاب دینی نبود، قدرت مقاومت نداشت؛ چون دین است که پیروان خود را از تسلیم شدن در مقابل ظلم منع میکند، به مقابله‌ی با ظالم تشویق میکند؛ عدالت و آزادی و معنویت و پیشرفت را به زندگی انسانها پیشنهاد میکند. این، خصوصیت دین است. پس آن نظامی که بر مبنای دین باشد، معنی ندارد که تسلیم فشار و زور دشمنان و زورگویان و زیاده‌طلبان بشود. اگر عنصر دین در این انقلاب نبود، ممکن بود مسئولین انقلاب و سرکردگان انقلاب با گرفتن یک امتیازی در مقابل دشمن کوتاه بیایند و راه را برای سلطه‌ی دوباره‌ی دشمن باز کنند؛ اما چون دین ستون فقرات این انقلاب است، چنین چیزی تاکنون پیش نیامده است و بعد از این هم پیش نخواهد آمد.

درس بزرگ امام عزیز ما به ما و به همه‌ی ملت همین بود؛ به نیروی خودتان ایمان داشته باشید، در افزایش این نیرو به صورت روزافزون تلاش کنید و به خدای متعال و وعده‌ی الهی اطمینان داشته باشید؛ اگر ایستادگی کردید و با تدبیر حرکت کردید، مطمئن باشید که نصرت الهی با شما همراه است. این، خصوصیت دیندار بودن مردم و دینی بودن این انقلاب و نظام اسلامی است.

مردمی بودن، یعنی این انقلاب از سوی مردم وفادارانه مورد حمایت قرار بگیرد؛ نظام اسلامی از سوی مردم مورد تأیید و حمایت و پشتیبانی کامل قرار بگیرد. این هم در طول این مدت تأمین بوده است.

اگر حضور مردم نمیبود، اگر فاصله‌ی بین مردم و نظام ایجاد میشد، نظام نمیتوانست در مقابل دشمنان مقاومتی بکند. این حضور مستحکم مردم است که پشتوانه‌ی ایستادگی مسئولان است. این، دو تا نقطه‌ی اصلی است؛ دین و مردم. لذا دشمن هم همینها را آماج حملات خود قرار داده است؛ دین را یک جور، وفاداری و اعتقاد مردم را یک جور. اینکه شما ملاحظه میکنید از سالهای دهه‌ی ۶۰، از دوران حیات بابرکت امام، چه دشمنان بیرونی و چه مزدوران یا نوکران بیمزد و منت آنها از داخل، مقدسات دینی را، حقایق دینی را، بیّنات اسلامی را مورد تردید و انکار قرار دادند، این یک چیز تصادفی نبوده است؛ روی این تکیه داشته‌اند. این مسئله از ماجرای سلمان رشدی آغاز شد تا فیلمهای ضد اسلام هالیوودی، تا کاریکاتورها، تا قرآن‌سوزی، تا حوادث گوناگونی که علیه اسلام در این گوشه و آن گوشه اتفاق افتاد، برای اینکه ایمان مردم را به اسلام و مقدسات اسلامی کم کنند. در داخل کشور، از طرق مختلف، پایه‌های ایمان مردم، بخصوص نسل جوان را متزلزل کنند؛ از اشاعه‌ی بیبندوباری و اباحیگری، تا ترویج عرفانهای کاذب - جنس بدلی عرفان حقیقی - تا ترویج بهائیت، تا ترویج شبکه‌ی کلیساهای خانگی؛ اینها کارهائی است که امروز با مطالعه و تدبیر و پیش‌بینی دشمنان اسلام دارد انجام میگیرد؛ هدفش هم این است که دین را در جامعه ضعیف کند.

در زمینه‌ی تضعیف وفاداری مردم نسبت به نظام هم کارهای زیادی میکنند: شایعه میسازند، برای اینکه مردم را از مسئولین کشور، از رؤسای قوا مأیوس کنند. تخم بدبینی میپراکنند. هر کار شایسته‌ی باارزشی که در سطح کشور انجام بگیرد، این را در وسائل تبلیغات گوناگون مورد تردید قرار میدهند. اگر ضعفهائی هست، چند برابر میکنند و نقاط قوت را نشان نمیدهند، برای اینکه مردم را ناامید کنند، بخصوص نسل جوان را ناامید کنند. افق آینده را در مقابل نسل جوان و مردم تیره و تار نشان میدهند، برای اینکه مردم را از صحنه خارج کنند. لیکن نکته‌ی اساسی این است که دشمنان ملت ایران و دشمنان نظام اسلامی در طول این سی و دو سال، همه‌ی تلاشی را که در این دو مورد انجام داده‌اند، سرمایه‌گذاریهای خسارتباری بوده است؛ نتیجه‌ای نگرفتند و شکست قطعی خوردند. آنها خیال میکردند میتوانند مردم را از نظام اسلامی جدا کنند. روزبه‌روز که گذشته است، میبینید مردم پایبندیشان به مسائل دینی و ارزشهای معنوی بیشتر شده است. کِی در کشور ما این همه جوان در مراسم معنوی شرکت میکردند؛ در مراسم عبادی ماه رمضان، در روز عید فطر؟ این اجتماعات عظیم، این روشن‌بینی مردم در زمینه‌ی مسائل سیاسی سابقه نداشته است. بعد از اهانتی که در روز عاشورای سال ۸۸ به وسیله‌ی یک عده تحریک شده نسبت به امام حسین انجام گرفت، دو روز فاصله نشد که مردم در روز ۹ دی توی خیابانها آمدند و موضع صریح خودشان را علنی ابراز کردند. دستهای دشمن و تبلیغات دشمن نه فقط نتوانسته مردم را از احساسات دینی عقب بنشاند، بلکه روزبه‌روز این احساسات تندتر و این معرفت عمیق‌تر شده است.

بدون تردید دشمن در جدا کردن مردم از نظام اسلامی شکست خورده است. سال گذشته در انتخابات، چهل میلیون مردم کشور پای صندوقهای رأی رفتند. در واقع یک رفراندوم چهل میلیونی به نفع نظام جمهوری اسلامی و به نفع انتخابات انجام گرفت؛ همین بود که دشمن را عصبانی کرد. خواستند با فتنه اثر آن را از بین ببرند، اما این را هم نتوانستند انجام دهند. مردم در مقابل فتنه هم ایستادند. فتنه‌ی سال ۸۸ کشور را واکسینه کرد؛ مردم را بر ضد میکروبهای سیاسی و اجتماعیای که میتواند اثر بگذارد، مجهز کرد؛ بصیرت مردم را بیشتر کرد.

سالهای گذشته در برخی مطبوعات کشور، بعضی افراد مدعی فهم و دانش، علیه دین، علیه مبانی اسلامی افاداتی مینوشتند؛ اینها هم در مردم اثری نکرد. این را توجه داشته باشید؛ دشمنان دو نکته‌ی اساسی را در باب دین دارند دنبال میکنند؛ چون دیده‌اند که این دو نقطه در زندگی مردم چقدر تأثیرگذار است: یکی مسئله‌ی اسلام منهای روحانیت است؛ چون دیده‌اند که روحانیت در جامعه‌ی ایرانی چه تأثیر شگرفی را به وجود آورد و بر حرکت مردم گذاشت. البته از قبل از انقلاب هم این زمزمه‌ها را میکردند. حضور روحانیون در انقلاب و پیشروی آنها در انقلاب، موقتاً این معنا را از صحنه خارج کرد؛ اما باز شروع کردند. یکی هم اسلام منهای سیاست است، جدائی دین از سیاست است. اینها از جمله‌ی چیزهائی است که امروز دارند با اصرار فراوان در مطبوعات، در نوشته‌جات، در وسائل اینترنتی ترویج میکنند. مسئله برای آنها اهمیت دارد. این را توجه داشته باشیم؛ هر آنچه را که دشمن بر روی آن تکیه میکند و نقشه‌ی راه دشمن و طرح کلی دشمن بر روی آنها متمرکز است، او میتواند برای ما هم یک طرح کلی و نقشه‌ی راهی را در اختیار بگذارد. همان چیزی را که آنها آماج حمله قرار میدهند، ما باید توجه داشته باشیم و بدانیم که آنها را بایستی حفظ کنیم، باید بر روی آنها تکیه کنیم: حضور مردمی و معارف دینی و اسلامی.

از سال ۵۸ و ۵۹ تحریم را علیه کشور ما شروع کردند؛ لیکن این تشدید تحریمها در واقع برای این است که روی مردم فشار بیاید و مردم از نظام اسلامی جدا شوند. خوشبختانه هم مسئولین گفتند، هم مردم اعلان کردند، هم عملاً نشان داده شد که این تحریمها به توفیق الهی اثر قابل توجهی بر زندگی مردم نخواهد گذاشت و مردم که آن زحمات و مشکلات دهه‌ی ۶۰ و اوائل انقلاب را تحمل کردند، امروز با پیشرفتهای عظیمی که پیدا شده است، اطمینانشان بیشتر و امیدشان به آینده روشن‌تر است و در مقابل دشمن میایستند و توطئه‌ی دشمن را خنثی میکنند.

برای اینکه به نماز اول وقتِ مؤمنین ضربه‌ای نخورد، من به طور مختصر چند اصل را برای رفتار خودمان - با توجه به نقشه‌ی دشمن - مطرح میکنم.

یک مسئله، مسئله‌ی وحدت کلمه‌ی ملی است. مخاطب این، هم خواصند، هم عامه‌ی مردم. مسئله‌ی وحدت را باید جدی گرفت. من درباره‌ی وحدت کلمه‌ی مردم خیلی صحبت کردم، یک خصوصیات و شاخصهائی هم گفتم. صرف اینکه کسی بگوید ما طرفدار وحدتیم، کافی نیست؛ شاخصهائی دارد، علامتهائی دارد.

مسئله‌ی دیگر، همبستگی روزافزون مردم و خواص با سه قوه است. همبستگی با قوای سه گانه‌ی کشور باید روزبه‌روز بیشتر شود، باید کمک بشوند؛ بخصوص قوه‌ی مجریه که بارهای زیادی را بر دوش دارد. این شایعه درست کردن و زحمات را ندیده گرفتن، به هیچ وجه صلاح کار کشور و آینده‌ی کشور نیست.

نکته‌ی سوم، تقویت ایمان دینی، تأمین نیازهای فکری و استفهامهای نسل جوان است؛ که این عمدتاً متوجه به روحانیت و حوزه‌های علمیه است. دائماً شبهه القاء میکنند؛ باید به طور دائم و به‌روز پاسخ شبهه‌ها را داد.

نکته‌ی چهارم، معرفی درست و شایسته‌ی روحانیت است؛ که این فقط وظیفه‌ی خود روحانیون نیست. روشنفکران و آگاهان میتوانند نقش روحانیت را در کشور نشان بدهند و نشان بدهند که در مقاطع حساس، روحانیت، بخصوص مراجع معظم و بزرگان حوزه‌های علمیه، از چه مشکلاتی و چه گذرگاه‌های سختی توانسته‌اند جامعه را عبور بدهند.

مسئله‌ی دیگر، تلاش جوانان برای بصیرت‌افزائی است. خود جوانها باید در این زمینه تلاش کنند. دشمن را باید شناخت، روشهای دشمن را باید شناخت؛ این کاری است که بر عهده‌ی خود جوانهاست.

نکته‌ی بعدی که برای فهرست کارهای لازم امروز ما بایستی مورد توجه قرار بگیرد، مسئله‌ی پیشرفت علم و حرکت در جهت نقشه‌ی جامع علمی کشور است؛ همین کاری که پنج شش سال است بحمداللَّه حرکت بهتری پیدا کرده است، پیشرفتهای خوبی انجام گرفته است. بایستی بیشتر تلاش کرد. ان‌شاءاللَّه این حرکت، شتابنده‌تر شود. لازم است حرکت شتابنده‌ی دیگری در داخل حوزه‌های علمیه انجام بگیرد؛ که در این باره ان‌شاءاللَّه با دوستان و برادران و خواهران عضو حوزه‌ی علمیه صحبت خواهیم کرد.

کار مهم دیگر - که مخاطب و مسئول آن، دولت است - اهتمام به رفع عوامل نارضائی و مشکل‌ساز برای مردم است: مسئله‌ی معیشت، مسئله‌ی اشتغال، مسئله‌ی سامانه‌های اداری، مسئله‌ی منصوبان دستگاه‌ها - بخصوص در سطوح بالا - مسئله‌ی شهرداریها، مسئله‌ی نیروی انتظامی، که مباشراً و مستقیماً با مردم روبه‌رو هستند و میتوانند بسیاری از مشکلات مردم را برطرف کنند یا خدای نکرده نارضائیهائی به وجود بیاید. بنابراین دستگاه‌ها در مسائل گوناگون، اهتمام و هماهنگی داشته باشند؛ هماهنگی و هم‌افزائی داشته باشند؛ اختلاف وجود نداشته باشد؛ که این هم مربوط به دستگاه‌های دولتی است.

چند جمله راجع به شهر قم عرض بکنم. قم خاستگاه انقلاب است؛ محل ولادت این حادثه‌ی عظیم و پدیده‌ی بزرگ تاریخی کشور ما و همه‌ی جهان است. نگاه بین‌المللی به قم، یک نگاه ویژه است؛ علاوه بر اینکه رفت و آمد به اینجا از کشورهای گوناگون وجود دارد. آن کسانی هم که به دلائلی، به ملاحظاتی رفت و آمد نمیکنند، نسبت به این شهر حساسیت دارند، یک نگاه ویژه‌ای دارند، حوادث این شهر را دنبال میکنند. همین اجتماع عظیم امروز شما مورد توجه قرار میگیرد. ممکن است در تبلیغات هم نیاورند، نگویند؛ اما آن کسانی که سیاست‌ساز هستند و سیاست را آنها در واقع تولید میکند، آنها میبینند، محاسبه میکنند و نگاه بین‌المللی دارند. بزرگترین حوزه‌ی علمیه‌ی علوم اسلامی در دنیای اسلام، در این شهر است. هیچ حوزه‌ای از حوزه‌های علمیه به عظمت حوزه‌ی علمیه‌ی قم نیست. اینجا قطب زیارتی و معنوی است؛ اینجا حرم حضرت معصومه، این بارگاه باشکوه قرار دارد؛ مسجد جمکران در اینجا بنا شده است؛ حرم امامزاده‌های گوناگون در این شهر واقع شده است؛ که هر یک از این امامزاده‌هائی که در خیابانهای قم مدفون هستند، اگر در هر شهری بودند، مرکز و محور آن شهر قرار میگرفتند. اینها همه ظرفیتهای ملی و بین‌المللی و کارکردهای این شهر مقدس است.

قم چون از دوران طاغوت مغضوب دستگاه حکومت بود، متأسفانه عقب‌افتادگیهای متراکمی دارد. این عقب‌افتادگیها را باید مسئولین محترم با جدیت و بسرعت برطرف کنند. البته در طول سالهای بعد از انقلاب کارهای زیادی شده است. از سال ۷۹ به این طرف که شهر تبدیل به استان هم شده بود، اعتبارات بیشتری داده شده است. آنطوری که به من گزارش دادند، از سال ۸۴ به بعد اوج صرف اعتبارات در این شهر بوده. بنابراین کارهای بسیار خوبی انجام گرفته است؛ اما بایستی همه‌ی این کارها تکمیل بشود، تتمیم بشود و این شهر، هم از لحاظ نیازهای مردم، هم از لحاظ چهره‌ی شهری، آنچنان که شایسته‌ی مردم قم است، پیشرفت کند. این عقب‌افتادگیهای انباشته اگر بخواهد برطرف شود، کار سخت لازم است.

از مهمترین نیازهای این شهر، مسئله‌ی آب است؛ که از چند سال پیش این مسئله به صورت جدی تعقیب شده است، دنبال شده است. کارهای بسیار خوبی انجام گرفته است. بخش مهمی از کار انجام گرفته، که لازم است ما از دست‌اندرکاران این کار تقدیر کنیم؛ اما از مسئولین محترم این کار میخواهیم که آبی را که از راه دور و از سرچشمه‌های دز برای قم می‌آید، هرچه زودتر به قم برسانند. این نیاز اساسی و بزرگ مردم قم باید انجام بگیرد.

مسئله‌ی کشاورزی قم هم مهم است. شنیدم قرار است از تهران به منطقه‌ی مسیله آب آورده شود و کشاورزی قم که یک روزی در این مناطق خیلی برجسته بود، باز هم ان‌شاءاللَّه رونق پیدا کند.

صنایع دستی قم، بخصوص فرش نامدار قم باید مورد حمایت و تأیید قرار بگیرد، که ان‌شاءاللَّه ما در این سفر تأکیدهای لازم را به مسئولین میکنیم.

آنچه را که من تأکید میکنم، معماری و شهرسازی قم است. امروز کارهای بزرگی در قم دارد انجام میگیرد، ساخت و سازهائی انجام میگیرد؛ حتماً در این معماریها باید ملاحظه کنند که معمارىِ اسلامی باشد؛ نمادهای انقلاب در این شهر، در معماریها مشاهده شود؛ چون اینجا شهر اسلام و شهر انقلاب است.

نکته‌ی آخر هم این است که مسئولین محترم در این شهر اگر برای یک چیزی با همدیگر اختلاف دارند، نباید بگذارند این اختلاف با زندگی مردم تماسی پیدا کند و مردم را دچار مشکل کند. دستگاه‌های مختلفی با هم اختلافاتی دارند که ممکن است به زندگی مردم تماس پیدا کند؛ اینها را من اینجا یادداشت کرده‌ام، که دیگر ذکر نمیکنم؛ لیکن توصیه‌ی کلی من این است که همه دست به دست هم بدهند؛ مسئولین دولتی با همکاری و هم‌افزائی به مردم خدمت کنند؛ مردم هم با پشتیبانی از آنها و با این حضور عظیمی که خوشبختانه همیشه از خودشان نشان داده‌اند، بتوانند کاری را که در این برهه‌ی از زمان در این کشور انجام گرفته است، به سرانجام برسانند و فوائد آن را به دنیای اسلام نشان دهند.

پروردگارا! به محمد و آل محمد برکات خود را بر این مردم عزیز و بر همه‌ی ملت ایران نازل بفرما. پروردگارا! ما را نسبت به مجاهدتها و تلاشهای کسانی که این حرکت عظیم را تا اینجا رساندند، قدردان قرار بده. پروردگارا! به حق محمد و آل محمد ما را سربازان حقیقی اسلام قرار بده. مسئولین و خدمتگزاران عزیز کشور را توفیق و تأیید عنایت بفرما. به توفیق خود و عون و کمک خود، کمک به مردم و خدمت به مردم را در برنامه‌های آنها آسان بفرما. قلب مقدس ولی عصر (ارواحنا فداه) را از ما راضی بفرما. ما را از یاران آن بزرگوار در حضور و غیبتش قرار بده.

والسّلام علیکم و رحمةاللَّه و برکاته


(Khamenei/Ikmal-Online/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Maksud Dari Doa Orang Yang Berpuasa

Umat Muslim menikmati makan malam di mesjid Assalam, di Nantes, Perancis, Sabtu 28 Juni 2014. Muslim di dunia mulai menjalani ibadah puasa.(Foto: AFP PHOTO / JEAN-SEBASTIEN EVRARD)

Doa Orang yang Berpuasa

Rasulullah saw Berpesan,

دَعوَةُ الصّائِمِ تُستَجابُ عِندَ إفطارِهِ .

“Doa orang yang puasa dikabulkan di saat berbuka.”

(Makarimul Akhlak)

(Khazanah-Ahlul-Bait/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Muhammad Saw dan Ali as. Ayah Dari Semua Umat


Muhammad Saw dan Ali as. Ayah dari Umat Ini !

Imam Hasan Al-Mujtaba berpesan,

محمد و علي أبوا هذه الأمة، فطوبى لمن كان بحقهما عارفاً، ولهما في كل أحواله مطيعاً،يجعله الله من أفضل سكّان جنانه، ويُسعده بكراماته ورضوانه.

“Muhammad dan Ali adalah ayah dari ummat ini, maka beruntunglah orang yang mengenal hak mereka dan taat kepada meraka dalam segala keadaan. Maka Allah akan menjadikannya tergolong dari para penghuni surga yang termulia dan membahagiakannya dengan kemulian dan ridhanya.”

Allahumma Shalli ala Muhammad wa Ali Muhammad

(Khazanah-Ahlul-Bait/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Pahala Sedekah Dibulan Ramadhan


Pahala Sedekah Dibulan Ramadhan

Imam Ja’far As-Shodiq as berpesan,

من تصدق في شهر رمضان بصدقة

صرف الله عنه سبعين نوعًا من البلاء .

“Barangsiapa yang bersedekah di bulan Ramadhan dengan satu sedekah, maka Allah akan menghindarkannya dari tujuh puluh macam bala’ (bencana).”

(Al-Bihar)

(Khazanah-Ahlul-Bait/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Tidak Ada Manusia Hawa Seperti Khadijah

Foto: Makam ini sebelum di bongkar Wahabi Nejed

Siapa Yang Seperti Khadijah?

Ummu Salamah berkata:

“Ketika kami menyebut Khodijah, Rasulullah saw menangis lalu beliau berkata :

“Khodijah, mana yang seperti khodijah?

Dia mempercayaiku disaat orang-orang lain mengingkariku, dia yang menolongku dalam menegakkan agama allah dengan hartanya.

Sesungguhnya Allah telah memperintahkanku untuk memberi kabar gembira kepada Khodijah dengan rumah di surga yang tiangnya terbuat dari zamrud, tidak ada kegaduhan dan penderitaan di dalamnya.”

(Kitab Kasyful Ghummah)

(Khazanah-Ahlul-Bait/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Satu Ayat di Bulan Ramadhan


Satu Ayat di Bulan Ramadhan

Imam Ali bin Musa Ar-ridho as berpesan,

*مَنْ قَرَأَ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ آيَةً مِنْ كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَ جَلَّ كَانَ كَمَنْ خَتَمَ الْقُرْآنَ فِي غَيْرِهِ مِنَ الشُّهُور*

“Barangsiapa membaca satu ayat dari kitab allah azza wa jalla (al-quran) di bulan Ramadhan maka dia seperti orang yang menghatamkan al-quran diluar bulan Ramadhan.”

(Biharul Anwar)

(Khazanah-Ahlul-Bait/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Ramadhan Musim Seminya Fuqara’


Ramadhan Musim Seminya Fuqara’

Rasulullah saw berpesan,

رَمَضانُ شَهرُ اللّه ، وهُوَ رَبيعُ الفُقَراءِ .

“Ramadhan adalah bulan allah dan musim semi bagi para fuqara’ (fakir).”

(Tsawabul A’mal)

(Khazanah-Ahlul-Bait/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Awal, Pertengahan dan Akhir Dari Bulan Ramadhan


Awal, Pertengahan dan Akhir dari Bulan Ramadhan

Rasulullah saw bersabda,

هُوَ شَهرٌ أوَّلُهُ رَحمَةٌ ، وأوسَطُهُ مَغفِرَةٌ ، وآخِرُهُ الإِجابَةُ وَالعِتقُ مِنَ النّارِ .

“(Bulan ramadhan) adalah bulan yang awalnya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya adalah terkabulnya doa serta terbebas dari api neraka.”

(Al-Kafi)

(Khazanah-Ahlul-Bait/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Zakatnya Badan Adalah Puasa


Zakatnya Badan adalah Puasa

Rasulullah saw berpesan,

لكل شيء زكـاة وزكاة الابدان الصيام .

“Segala sesuatu pasti ada zakatnya dan zakatnya badan adalah puasa.”

(Fadhoil Asyhur Tsalatsah)

(Khazanah-Ahlul-Bait/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Puasa Tidak Hanya Menahan Lapar dan Haus


Puasa Tidak Hanya Menahan Lapar dan Haus

Sayyidah Fatimah azzahra as berpesan,

*ما یَصنَعُ الصائمُ بِصِیامِهِ*

*إذالَم یَصُنْ لِسانَهُ*

*وسَمعَهُ وبَصَرَهُ وجوارِحَهُ ؟!*

“Apa yang diperbuat seorang yang berpuasa dengan puasanya, jika ia tidak menjaga lisannya, pendengarannya, penglihatannya, dan anggota tubuhnya.”

(Mizanul Hikmah)

(Khazanah-Ahlul-Bait/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Bulan Dibagikannya Rezeki-Rezeki


Bulan Dibagikannya Rezeki-Rezeki

Imam Ja’far As-Shodiq as berpesan,

إذا دَخَلَ شهرُ رَمَضان فأَجْهِدوا أَنفُسَكُم في هذا الشهر..

Bila masuk bulan ramadhan maka bersungguh-sungguhlah kalian di bulan ini..

فإنَّ فيهِ تُقسَّمُ الأََرْزَاق

Karena di dalamnya rezeki dibagikan..

وتُكتَبُ الآجَال

Dan ajal-ajal ditetapkan..

وفِيه يُكتَب وَفْد اللَّهِ الذين يَفِدونَ إليهِ

Dan di dalamnya dicatat tamu-tamu Allah yang datang kepada-Nya..

وفيه لَيلةٌ العَمَلُ فيها خيرٌ منَ
العَمَلِ في ألفِ شَهر

Dan didalamnya pula ada satu malam yang mana amal yang dilakukan di malam tersebut lebih baik dari seribu bulan..

(Al-Kafi)

(Khazanah-Ahlul-Bait/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Bulan Ramadhan, Dibukanya Pintu-Pintu Langit


Bulan Ramadhan, Dibukanya Pintu-Pintu Langit

Rasulullah saw berpesan,

إنّ أبوابَ السماءِ تُفتَحُ في أوَّلِ ليلةٍ مِن شَهرِ رَمَضانَ، ولا تُغلَقُ إلى آخِرِ ليلةٍ مِنهُ

“Sesungguhnya pintu-pintu langit dibuka di malam pertama bulan Ramadhan dan tidak akan ditutup sampai akhir malam bulan Ramadhan.”

(Biharul Anwar)

(Khazanah/Ahlul-Bait/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Pesan Rasulullah Saw di Bulan Ramadhan


Pesan Rasulullah saw di Bulan Ramadhan

Rasulullah saw bersabda,
“Barangsiapa yang solat dua rakaat di setiap malam bulan Ramadhan, dengan membaca Al-Fatihah sekali dan Qul Huwallah tiga kali disetiap rakaatnya (bisa dilakukan di awal malam atau akhir malam), maka demi yang mengutusku dengan kebenaran sebagai nabi, Allah akan mengirim seratus ribu malaikat di setiap rakaatnya untuk menuliskan kebaikan-kebaikan baginya, dan menghapus keburukan-keburukan darinya, meninggikan derajatnya dan Allah akan memberinya pahala membebaskan tujuh puluh budak.”

(Biharul Anwar)

(Khazanah-Ahlul-Bait/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Penyesalanmu Adalah Istighfar!


Penyesalanmu adalah Istighfar!

Imam Ali bin Abi tholib as berpesan,

النَّدَمُ على الخَطيئةِ اسْتِغْفارٌ

“Penyesalan atas kesalahanmu adalah istighfar (permohonan ampunan).”

Sumber : Ghurarul Hikam

(Khazanah-Ahlul-Bait/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Jum’at Terakhir di Bulan Sya’ban


Jum’at Terakhir di Bulan Sya’ban

Abu Shalt Hirawi berkata, “Aku pernah bertamu ke rumah Imam Ridha as di hari Jumat terakhir pada suatu Sya’ban. Beliau berkata,

“Wahai Abu Shalt, sebagian besar bulan Sya’ban telah pergi dan Jumat ini adalah hari Jumat terakhir. Oleh karena itu, gantilah di hari-hari yang tersisa ini kelengahan-kelengahan yang pernah kau lakukan pada hari-hari sebelumnya.

Lakukanlah apa yg bermanfaat bagimu. Perbanyaklah berdoa, beristigfar, membaca Al-Quran, dan bertaubatlah dari dosa-dosamu kepada Allah sehingga ketika bulan Ramadhan tiba, engkau telah menyucikan dirimu sendiri karena Allah.

Jangan sampai di pundakmu terdapat amanat dan hak seseorang kecuali telah kau laksanakan.

Jangan sampai di hatimu terdapat rasa dengki terhadap seseorang kecuali telah kau keluarkan.

Dan tinggalkanlah dosa-dosa yang selama ini sering kau lakukan.

Perbanyaklah membaca doa ini di hari-hari yang tersisa di bulan ini,

ﺍَﻟﻠّـﻬُﻢَّ ﺍِﻥْ ﻟَﻢ ْﺗَﻜُﻦْ ﻏَﻔَﺮْﺕ َﻟَﻨﺎ
ﻓﻴﻤﺎ ﻣَﻀﻰ ﻣِﻦْ ﺷَﻌْﺒﺎﻥَ
ﻓَﺎﻏْﻔِﺮْﻟَﻨﺎ ﻓﻴﻤﺎ ﺑَﻘِﻲَ ﻣِﻨْﻪُ

“Ya Allah, jika Engkau belum mengampuni kami di hari-hari yg telah berlalu di bulan Sya’ban ini, ampunilah kami di hari-hari yang tersisa ini.”

Sesungguhnya Allah Ta’ala akan membebaskan pada bulan ini hamba-hamba yang tak terhitung jumlahnya dikarenakan kesucian bulan Ramadhan.”

(Mafatih al-Jinan: Kunci-Kunci Surga, Syekh Abbas Al-Qummi)

(Khazanah-Ahlul-Bait/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Dahsyatnya Sedekah di Bulan Sya’ban


Dahsyatnya Sedekah di Bulan Sya’ban

Imam Ja’far As-Shodiq as berpesan,

مَنْ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فِي شَعْبَان رَبَاهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ كَمَا يُرَبِي أَحَدُكُم فَصِيْلَهُ حَتَّى تَوَفِيَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَقَدْ صَارَتْ لَهُ مِثْلَ جَبَلِ أُحُد

“Siapa yang bersedekah dengan satu sedekah di bulan Sya’ban maka Allah akan memelihara (pahala) sedekah itu seperti salah seorang dari kalian menjaga gembala (anak unta) kalian. Hingga sampai pada hari kiamat dan pahala sedekah itu telah berubah seperti gunung Uhud.”

(Biharul Anwar)

(Khazanah-Ahlul-Bait/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Pahala Istighfar dan Sedekah di Bulan Sya’ban


Pahala Istighfar dan Sedekah di Bulan Sya’ban

Imam Ali bin Musa Ar-Ridho berpesan,

مَنْ اسْتَغْفَرَ اللَّهُ فِيْ كُلِّ يَوْمٍ مِنْ شَعْبَان سَبْعيْنَ مَرَّة حُشِرَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِي زُمْرَةِ رَسُوْلِ اللَّهِ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وآلِهِ وَسَلَّم وَوَجَبَتْ لَهُ مِنَ اللَّهِ الْكَرَامَة.

“Barangsiapa yang memohon ampun kepada Allah pada setiap hari di bulan Sya’ban, ia akan dibangkitkan di hari kiamat dalam barisan Rasulullah saw. Dan ia akan mendapatkan karamah dari Allah swt.”

وَمَنْ تَصَدَّقَ فِي شَعْبَان بِصَدَقَةٍ وَلَوْ بِشَقِّ تَمْرَة حَرَّمَ اللَّهُ جَسَدَهُ عَلَى النَّارِ

“Dan barangsiapa bersedekah di bulan Sya’ban walau dengan separuh kurma, maka Allah akan mengharamkan jasadnya dari api neraka.”

(Al-Hisol)

(Khazanah-Ahlul-Bait/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Penduduk Yang Paling Mulia Dari Seluruh Zaman


Penduduk yang Paling Mulia dari Seluruh Zaman

Imam Ali Zainal Abidin as berpesan,

إِنَّ أَهْلَ زَمَانِ غَيْبتِه وَالْقَائِلِيْنَ بِإِمَامَتِهِ وَالْمُنْتَظِرِيْنَ لِظُهُوْرِهِ، أَفْضَلُ مِنْ أَهْلِ كُلِّ زَمَانٍ

Sesungguhnya penduduk di zaman kegaiban (Al-Mahdi as), yang ber-ikrar atas keimamahan beliau dan menanti kemunculan beliau adalah penduduk yang paling mulia dari penduduk di semua zaman.

لِأَنَّ اللَّهَ تَعَالَى ذِكْرُه أَعْطَاهُم مِنَ الْعُقُوْلِ وَالْأَفْهَامِ
وَالْمَعْرِفَةِ ، مَا صَارَتْ بِهِ الْغَيْبَةُ عِنْدَهُم
بِمَنْزِلَةِ الْمُشَاهَدَةِ

Karena Allah swt memberi mereka akal, pemahaman dan pengetahuan yang membuat kegaiban (Al-Mahdi) itu bagi mereka seperti sesuatu yang tampak (dan hadir ditengah mereka).

(Biharul Anwar)

(Khazanah-Ahlul-Bait/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: