Mengenai ciri dari Syi’ah, Imam Ali as berkata “mereka berbahagia karena kebahagiaan kami dan mereka bersedih karena kesedihan kami.”
Shabestan News Agency, anak-anak berada dalam pengaruh perbuatan kedua orangtuanya, dimana mereka meniru dan meneladani segala keadaan dan ucapan apra orangtua.
Perbuatan orangtua secara secara tidak langsung berpengaruh kepada anak-anaknya. Oleh sebab itu para orangtua yang menginginkan anak-anak yang beriman, saleh, jauh dari dosa dan mencintai Ahlul Bait as harus memulainya dari mereka sendiri, yakni berusahalah untuk selalu beramal baik dan saleh.
Terlebih lagi, anak-anak yang diberi pendidikan dengan penuh rasa kasih dan cinta itu akan menjadi penolong dan sahabat Imam Mahdi a.s. Lalu bagaimana bisa menjadi sahabat Imam Mahdi a.s, jika anak-anak yang mereka didik tidak sesuai dengan apa yang telah agama perintahkan.
Saat di dalam sebuah keluarga terdapat kebahagiaan di hari-hari kelahiran Imam Makshum as maka pasti kecenderungan mereka kepada Ahlul Bait as akan semakin kuat. Begitu juga pada hari-hari duka Ahlul Bait as para orangtua mengajak anak-anaknya dalam peringatan duka maka cinta dan pengorbanan kepada Ahlul Bait as akan semakin tumbuh dalam diri anak-anak.
Mengenai ciri dari Syi’ah, Imam Ali as berkata “mereka berbahagia karena kebahagiaan kami dan mereka bersedih karena kesedihan kami.”
Jika para orangtua saat mendengar nama nabi Muhammad saww dan para Imam as khususnya Imam Mahdi afs mereka mengucapkan salam, mengagungkan dan menghormati Imam Makshum as, maka dalam keluarga tersebut telah menunjukan kecintaan kepada para Imam as.
Para orangtua harus menjadi teladan anak-anaknya baik dalam tindakan dan juga ucapan, dan dengan mengajarkan anak-anaknya ajaran-ajaran Islam dan juga kewajiban syar’i maka hal ini membantu anak-anaknya untuk mengenal agama Islam khususnya ajaran Imam Makshum as.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar