Iraq dan seluruh negara kawasan Timur Tengah sedang menghadapi peristiwa sangat serius, berbahaya, dan tak terduga-duga, terutama setelah Arab Saudi dan Amerika Serikat merubah siasat regional di Timur Tengah.
Menurut pengakuan seorang diplomat Eropa, Timur Tengah sedang menghadapi sebuah ancaman perdamaian yang sangat serius. Ancaman ini berasal dari tiga sejoli: Kushner, Bin Salman, dan Benjamin Netanyahu.
Arab Saudi dan Amerika sangat berlebih-lebihan dalam menilai kemauan Netanyahu dan rezim Zionis untuk menyulut perang. Sekalipun selalu mengangkat isu perang dalam setiap orasi, akan tetapi ia sangat melangkah penuh hati-hati ketika menyinggung pertikaian militer.
Netanyahu sangat berlebih-lebihan dalam menilai militer Israel. Militer ini tidak pernah menang dalam perang tanding dari sejak tahun 1973, dan memiliki pengalaman pahit dalam melawan Hizbullah Lebanon.
Seandainya pun Israel ingin menyulut perang melawan Hizbullah dan Iran, tapi hal ini bukan lantas berarti bahwa Tel Aviv tidak suka apabila peran ini dimainkan oleh pihak lain.
Bahaya besar untuk Timur Tengah sedang dihembuskan oleh Kushner dan Bin Salman, karena mereka memiliki gambaran berbeda dan tidak sejati tentang dunia di sekeliling mereka. Bukti untuk hal ini adalah peristiwa-peristiwa yang sekarang sedang mengguncang Arab Saudi.
Api perang biasanya disulut oleh pihak-pihak yang keliru dalam menilai titik-titik kekuatan dan kepentingan mereka. Sekarang, kaum fundamentalis yang memiliki peran dalam perang Iraq tahun 2003 sedang berada di atas angin di Washington.
[Sumber: CounterPunch/Patrick Cockburn]
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar