Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Pangeran Talal Tokoh Liberal

Pangeran Talal Tokoh Liberal

Written By Unknown on Sabtu, 18 November 2017 | November 18, 2017

Dia mulai menarik perhatian ketika bilang tidak ada hukuman pancung dalam kasus dua perawat Inggris.

Pangeran Talal bin Abdul Aziz. (Foto: Arabia Today)

Albalad.co berhasil mendapatkan izin dari penulis buku Saudi Bodyguard, Mark Young, untuk menerjemahkan sekaligus menerbitkan isi bukunya di Albalad.co. Seperti biasa, rubrik buku ini muncul saban Sabtu dan dimulai pekan lalu.

Albalad.co sejatinya memperoleh salinan buku Saudi Bodyguard dalam bentuk PDF tersebut langsung dari Mark Young, mantan pengawal para pangeran dan puteri di Kerajaan Arab Saudi, pada 1 September lalu. Baru ketika perkembangan dramatis terjadi saat ini di negara Kabah itu, Albalad.co memutuskan melansir terjemahan dari isi buku setebal lebih dari 400 halaman dan diterbitkan pada 2010 itu.

Mark Young, berasal dari Inggris, adalah pemegang sabuk hitam karate. Ayahnya adalah mantan anggota pasukan elite Inggris dan bekas anggota MI6, dinas intelijen Inggris.

Sejak Mei 1976, dia mulai menjadi instruktur dan membuka tiga sekolah karate. Tiga tahun kemudian, dia memulai kariernya sebagai pengawal pribadi keluarga kerajaan Arab Saudi. Tugas pertamanya adalah mengawal Pangeran Talal bin Abdul Aziz, ayah dari pemilik Kingdom Holding Company, Pangeran Al-Walid bin Talal, ditahan di Hotel Ritz Carlton di Ibu Kota Riyadh, sejak Sabtu malam pekan lalu.

Pangeran Al-Walid termasuk dalam 201 kaum elite Arab Saudi - meliputi pangeran, pejabat, dan pengusaha kakap - ditangkap atas tudingan korupsi. Penangkapan ini atas perintah Komisi Pemberantasan Korupsi, dibentuk beberapa jam sebelumnya dan diketuai oleh Putera Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman.

Buku Saudi Bodyguard karya Mark Young ini bercerita dengan bahasa bertutur sebagai orang pertama mengenai pengalamannya selama menjadi pengawal pribadi keluarga Kerajaan Arab Saudi, termasuk Raja Salman bin Abdul Aziz.

*******

Pangeran Talal tokoh Liberal

Orang menjadi tanggung jawab saya, Pangeran Talal bin Abdul Aziz as-Saud adalah tokoh kontroversial di Arab Saudi pada awal 1950-an. Dia muncul sebagai pemimpin sebuah kelompok para pangeran liberal menginginkan perubahan politik di negara Kabah itu.

Di akhir dekade itu, media Arab dipenuhi laporan soal sebuah konstitusi baru Arab Saudi bikinan Pangeran Talal. Raja Saud bin Abdul Aziz menolak rancangan tersebut dan dewan ulama senior mengeluarkan fatwa: draf konstitusi itu melanggar hukum Islam.

Pada 1961, pemerintah Arab Saudi mencabut paspor Pangeran Talal dan berupaya membungkam dia, sehingga memaksa Pangeran Talal mengasingkan diri ke Mesir setahun kemudian. Selama bermukim di Ibu Kota kairo, dia menyebarluaskan propaganda anti-Saudi melalui radio dan dia mendapat julukan 'Pangeran Merah'.

Pangeran Talal akhirnya mencapai kesepakatan dengan keluarga kerajaan pada 1964, lalu diizinkan pulang ke Arab Saudi dengan syarat tidak lagi berkoar-koar mengenai pandangan politiknya. Dalam dua dasawarsa kemudian, dia menjadi amat tajir dari kontrak-kontrak proyek konstruksi dan perdagangan real estate.

Pangeran Talal orangnya blak-blakan dan dia tidak segan-segan mengejutkan banyak orang. Dia mengingkari perjanjian untuk mendanai pembangunan hotel sebuah senilai hampir US$ 18 juta.

Tapi kasus dua perawat Inggris dituduh membunuh membikin Pangeran Talal mulai menarik perhatian surat-surat kabar berbahasa Inggris. Kedua perawat ini dituding menghabisi nyawa Yvonne Gilford pada 12 Desember 1996.

Yvonne, perawat asal Australia, ditemukan tewas dalam ruangannya di asrama perawat dalam kompleks Rumah Sakit Raja Fahad di Dhahran. Korban terbunuh akibat empat kali tusukan, dipukul menggunkan palu, dan dicekik.

Yvonne, 55 tahun, merupakan perawat senior sudah setengah menjalani kontrak berlaku setahun di rumah sakit militer itu. Pada akhir Mei 1997, muncul dugaan kedua perawat tersebut disiksa dan diancam diperkosa untuk memaksa mereka menandatangani surat pengakuan sebagai pembunuh.

The London Times memuat berita utama pada 9 Agustus 1997, menyatakan "Pangeran Saudi bilang tidak akan ada hukuman pancung dalam kasus perawat." Kabar ini ingin mengatakan ancaman eksekusi terhadap dua perawat Inggris itu dihapus setelah seorang anggota keluarga kerajaan Saudi terpandang mengumumkan keduanya tidak berhak dipengggal.

Pangeran Talal menegaskan pula dalam sebuah wawancara khusus dengan the Washington Times: "Saya katakan kepada Anda, dalam kasus ini tidak ada pemancungan." Sungguh tidak disangka seorang anggota keluarga kerajaan Saudi menyatakan hal semacam itu.

Dia kelihatannya ingin melangkahi wewenang pengadilan dan keluarga Bani Saud berkuasa di Arab Saudi. Ini menjadikan dia seperti orang sangat berani atau orang amat bodoh. Itu keyakinan saya tadinya.

(Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: