Sebagai reaksi atas aksi protes dengan cara mengerjakan salat di jalan raya, Menteri Negara Prancis menegaskan bahwa dari sekarang warga muslim tidak berhak lagi mengerjakan salat di jalan-jalan Paris.
Seperti dilansir oleh Kantor Berita Prancis, pihak berwenang di utara Paris telah melaksanakan pelarangan terhadap warga yang ingin mengerjakan salat protes di jalan-jalan raya.
Aksi-aksi protes ini digelar oleh para anggota Parlemen Prancis dan warga setelah Pemerintah Prancis mengumumkan bahwa area-area umum tidak bisa digunakan untuk mewujudkan tujuan-tujuan keagamaan.
“Warga muslim tidak boleh lagi menggelar salat di jalan raya. Kami akan mencegah mereka mengerjakan salat di jalan raya,” ujar Gerard Collomb, salah seorang anggota Partai Sosialis Prancis.
Dari sejak bulan Maret lalu, warga muslim Prancis selalu menggelar salat pada setiap hari Jumat di kawasan Clichy guna memprotes penutupan masjid lokal.
Masjid masyhur Prancis tersebut kini telah dirubah fungsi menjadi perpustakaan. Warga muslim mengambil keputusan untuk menggelar protes lantaran tidak memiliki tempat yang layak untuk mengerjakan salat.
Warga muslim menuduh para petinggi Prancis enggan menyediakan tanah yang layak untuk membangun sebuah masjid baru.
Menteri Negara Prancis memang membenarkan kebutuhan terhadap tempat ibadah ini. “Saya pastikan bahwa problem ini akan terselesaikan dalam beberapa minggu mendatang,” ujarnya.
(AP/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar