Arab Saudi bareng sekutunya - Uni Emirat Arab, Mesir, dan Bahrain - cuma mengutus menteri saja.
Sebanyak 57 negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) kemarin mendeklarasikan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina. Pengakuan ini tertuang dalam komunike bersama dihasilkan pada konferensi tingkat tinggi (KTT) luar biasa OKI, digelar di Kota Istanbul, Turki.
Pada kesempatan itu, para pemimpin OKI meminta semua negara di dunia melakoni hal serupa. "(Kami) mendeklarasikan Yerusalem Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara Palestina dan meminta semua negara untuk mengakui negara Palestina dengan ibu kota Yerusalem Timur (sedang dicaplok oleh Israel)," kata OKI dalam komunike bersamanya.
OKI menggelar KTT luar biasa setelah pekan lalu Presiden Donald Trump mengumumkan pengakuan Amerika Serikat terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Deklarasi Trump ini memantik kemarahan umat Islam sejagat.
OKI juga menolak sekaligus mengecam keras deklarasi sepihak Amerika tersebut. Mereka juga menegaskan kembali komitmen untuk melindungi Al-Quds asy-Syarif dari kebrutalan penjajah Israel.
KTT luar biasa ini dihadiri para kepala negara, termasuk Presiden Joko Widodo, Presiden Palestina Mahmud Abbas, Raja Abdullah dari Yordania, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad ats-Tsani.
Sedangkan Arab Saudi bareng sekutunya - Uni Emirat Arab, Mesir, dan Bahrain - cuma mengutus menteri saja.
(Haaretz/Middle-East-Eye/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Presiden Joko Widodo menghadiri KTT luar biasa OKI di Istanbul, Turki, 13 Desember 2017. Pertemuan ini membahas isu Yerusalem dan Palestina. (Foto: Biro Pers Kementerian Luar Negeri)
Sebanyak 57 negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) kemarin mendeklarasikan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina. Pengakuan ini tertuang dalam komunike bersama dihasilkan pada konferensi tingkat tinggi (KTT) luar biasa OKI, digelar di Kota Istanbul, Turki.
Pada kesempatan itu, para pemimpin OKI meminta semua negara di dunia melakoni hal serupa. "(Kami) mendeklarasikan Yerusalem Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara Palestina dan meminta semua negara untuk mengakui negara Palestina dengan ibu kota Yerusalem Timur (sedang dicaplok oleh Israel)," kata OKI dalam komunike bersamanya.
OKI menggelar KTT luar biasa setelah pekan lalu Presiden Donald Trump mengumumkan pengakuan Amerika Serikat terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Deklarasi Trump ini memantik kemarahan umat Islam sejagat.
OKI juga menolak sekaligus mengecam keras deklarasi sepihak Amerika tersebut. Mereka juga menegaskan kembali komitmen untuk melindungi Al-Quds asy-Syarif dari kebrutalan penjajah Israel.
KTT luar biasa ini dihadiri para kepala negara, termasuk Presiden Joko Widodo, Presiden Palestina Mahmud Abbas, Raja Abdullah dari Yordania, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad ats-Tsani.
Sedangkan Arab Saudi bareng sekutunya - Uni Emirat Arab, Mesir, dan Bahrain - cuma mengutus menteri saja.
(Haaretz/Middle-East-Eye/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar