Pemerintah Qatar tengah gencar melakukan berbagai reformasi ekonomi agar memudahkan para pelaku usaha asing dan lokal untuk membuka membuka usaha.
Misi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia membuahkan berbagai kesepakatan untuk ditindaklanjuti dengan transaksi dagang, pengembangan program keamanan pangan menjadi prioritas Qatar, serta pengembangan perusahaan rintisan dan usaha kecil serta menengah guna mendorong upaya diversifikasi ekonomi Qatar.
Kepada Duta besar Indonesia untuk Qatar Muhammad Basri Sidehabi, Ketua Dewan Bisnis Indonesia-Qatar Hendra Hartono juga bilang pelaku usaha Qatar mendukung pengusaha Indonesia berpartisipasi dalam persiapan Piala Dunia 2022 di Qatar. "Qatar Chamber of Commerce (QCC) mendukung keterlibatan Indonesia dalam pembangunan sarana dan persiapan Piala Dunia 2022," kata Hendra, dalam siaran pers KBRI Doha diterima Albalad.co Selasa lalu.
Kunjungan pelaku usaha Indonesia ini menindaklanjuti lawatan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad ats-Tsani ke Indonesia Oktober lalu. Mereka membawa misi ekonomi dan investasi. Delegasi Kadin dipimpin oleh Helmy Syekh Abubakar, Wakil Ketua Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Komite Tetap Timur Tengah, berkunjung ke Qatar pada 9-11 Desember 2017.
Basri Sidehabi menyambut hangat kunjungan delegasi Kadin guna meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara. "Saya mendorong para pelaku usaha untuk memanfaatkan peluang pasar guna mengisi pasokan berbagai produk di Qatar akibat adanya blokade dari negara-negara tetangga Qatar," ujarnya.
Pengusaha tergabung dalam misi dagang ini berjumlah sekitar 23 orang, terdiri dari berbagai sektor usaha seperti makanan, minuman, sepatu industri, furnitur, farmasi, pakaian militer, properti, spa dan kosmetik, alat peraga pendidikan, kontraktor sipil dan lansekap, ban mobil, pertambangan emas, suku cadang, produk pertanian, konsultasi, obat obatan, tenaga kesehatan, buah dan sayuran, garmen, teknologi pertanian, pembangkit listrik tenaga matahari, investasi.
Menurut Helmy Syekh Abubakar, misi dagang kali ini tidak hanya menargetkan kerja sama dagang, namun lebih luas, seperti menjadikan Qatar sebagai pusat distribusi produk dan jasa Indonesia ke negara-negara lain dan membangun bersama industri menjadi prioritas Qatar untuk dikembangkan, seperti keamanan pangan dan farmasi.
Minister Counselor KBRI Doha Boy Dharmawan menjelaskan misi dagang dari Kadin juga berkunjung ke Grup Hypermarket Lulu dan Hypermarket Almeera. Kedua hipermarket ini mendominasi pasar retail Qatar.
Pemerintah Qatar tengah gencar melakukan berbagai reformasi ekonomi agar memudahkan para pelaku usaha asing dan lokal untuk membuka membuka usaha. Sebelum krisis Teluk, sekitar 90 persen kebutuhan impornya dipasok melalui negara tetangga Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Bahrain.
(Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Kunjungan delegasi dari kadin Indonesia diterima Kadin Qatar di Ibu Kota Doha, Qatar, 11 Desember 2017. (Foto: KBRI Doha buat Albalad.co)
Misi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia membuahkan berbagai kesepakatan untuk ditindaklanjuti dengan transaksi dagang, pengembangan program keamanan pangan menjadi prioritas Qatar, serta pengembangan perusahaan rintisan dan usaha kecil serta menengah guna mendorong upaya diversifikasi ekonomi Qatar.
Kepada Duta besar Indonesia untuk Qatar Muhammad Basri Sidehabi, Ketua Dewan Bisnis Indonesia-Qatar Hendra Hartono juga bilang pelaku usaha Qatar mendukung pengusaha Indonesia berpartisipasi dalam persiapan Piala Dunia 2022 di Qatar. "Qatar Chamber of Commerce (QCC) mendukung keterlibatan Indonesia dalam pembangunan sarana dan persiapan Piala Dunia 2022," kata Hendra, dalam siaran pers KBRI Doha diterima Albalad.co Selasa lalu.
Kunjungan pelaku usaha Indonesia ini menindaklanjuti lawatan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad ats-Tsani ke Indonesia Oktober lalu. Mereka membawa misi ekonomi dan investasi. Delegasi Kadin dipimpin oleh Helmy Syekh Abubakar, Wakil Ketua Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Komite Tetap Timur Tengah, berkunjung ke Qatar pada 9-11 Desember 2017.
Basri Sidehabi menyambut hangat kunjungan delegasi Kadin guna meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara. "Saya mendorong para pelaku usaha untuk memanfaatkan peluang pasar guna mengisi pasokan berbagai produk di Qatar akibat adanya blokade dari negara-negara tetangga Qatar," ujarnya.
Pengusaha tergabung dalam misi dagang ini berjumlah sekitar 23 orang, terdiri dari berbagai sektor usaha seperti makanan, minuman, sepatu industri, furnitur, farmasi, pakaian militer, properti, spa dan kosmetik, alat peraga pendidikan, kontraktor sipil dan lansekap, ban mobil, pertambangan emas, suku cadang, produk pertanian, konsultasi, obat obatan, tenaga kesehatan, buah dan sayuran, garmen, teknologi pertanian, pembangkit listrik tenaga matahari, investasi.
Menurut Helmy Syekh Abubakar, misi dagang kali ini tidak hanya menargetkan kerja sama dagang, namun lebih luas, seperti menjadikan Qatar sebagai pusat distribusi produk dan jasa Indonesia ke negara-negara lain dan membangun bersama industri menjadi prioritas Qatar untuk dikembangkan, seperti keamanan pangan dan farmasi.
Minister Counselor KBRI Doha Boy Dharmawan menjelaskan misi dagang dari Kadin juga berkunjung ke Grup Hypermarket Lulu dan Hypermarket Almeera. Kedua hipermarket ini mendominasi pasar retail Qatar.
Pemerintah Qatar tengah gencar melakukan berbagai reformasi ekonomi agar memudahkan para pelaku usaha asing dan lokal untuk membuka membuka usaha. Sebelum krisis Teluk, sekitar 90 persen kebutuhan impornya dipasok melalui negara tetangga Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Bahrain.
(Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar