Setelah Amerika main veto atas resolusi Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa (DK PBB) tentang Yerusalem, Palestina meminta PBB menggelar Sidang Umum Luar Biasa.
Resolusi DK PBB tersebut menuntut supaya Washington mencabut keputusan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Veto tersebut dilakukan oleh Amerika Serikat padahal seluruh anggota DK PBB yang lain memberikan suara positif terhadap resolusi tersebut.
Sebagai balasan, Benjamin Netanyahu mengucapkan terima kasih kepada wakil Amerika untuk DK PBB yang telah melakukan veto itu.
“Kamu telah menyalakan pelita hakikat dan memusnahkan kegelapan. Hakikat telah mengalahkan kebohongan. Terima kasih untuk Presiden Trump. Terima kasih untuk Nikki Haley,” ujar Netanyahu dalam sebuah pesan resminya.
Turki juga menilai bahwa veto Amerika tersebut sangat mengejutkan. Tindakan ini menunjukkan bahwa Washington telah kehilangan jalan dalam menangani krisis Palestina dan Israel.
Beberapa waktu lalu, Donald Trump telah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Penetapan ini pun tontak memperoleh reaksi keras di seluruh dunia. Di samping masyarakat muslim dunia, masyarakat nonmuslim juga melancarkan protes atas penetapan Trump yang bertentangan dengan sejarah Palestina dan resolusi-resolusi yang sebelum ini telah ditetapkan oleh PBB tentang Palestina.
Arab Saudi termasuk negara yang sedikit banyak masih berusaha berjalan seiring dengan negara-negara Islam dalam mengakui Yerusalem sebagai milik Palestina.
(Russia-Today/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar