Rasulullah saww pernah bersabda ‘Fathimah adalah bagian dari diriku, barangsiapa yang membuatnya marah maka ia telah membuatku marah.‘ (Shahih Bukhari, kitab awal penciptaan, bab manaqib keluarga dekat Rasulullah saww)
Dengan satu hadits ini saja, kita setidaknya sudah bisa meraba-raba betapa mulianya putri Rasulullah saww ini. Apalagi setelah kita melihat paparan karomah-karomah yang dimiliki Sayyidah Fathimah as berikut ini, akan membuat kita berani berkata dengan tegas ‘Sayyida Fathimah adalah wanita mulia yang tak mampu disaingin oleh siapapun’. Rasul saww pernah ditanya perihal putri beliau, ‘wahai Rasul, apakah Fathimah merupakan penghulu wanita di zamannya ?’ kontan saja Rasulullah saww bersabda ‘itu adalah Maryam binti Imran (Ibunda Nabiullah Isa as). Adapun putriku, Fathimah, merupakan penghulu kaum wanita di alam semesta, sejak awal sampai akhir.‘ (Al-bihar, juz 43, hal 24)
Karomah-karomah beliau as :
1. Berbicara dalam kandungan ibunya
Rasulullah saw bersabda: “Jibril datang kepadaku dengan membawa buah apel dari surga, kemudian aku memakannya lalu berhubungan dengan Khadijah kemudian ia mengandung Fatimah.” Khadijah berkata: Aku hamil dengan kandungan yang ringan. Ketika engkau keluar rumah janin dalam kandunganku ngajak bicara denganku. Ketika aku akan melahirkan janinku aku mengirim utusan pada perempuan-perempuan Quraisy agar membatuku untuk melahirkan janinku, tapi mereka tidak mau datang bahkan mereka berkata: Kami tidak akan datang untuk menolong isteri Muhammad. Ketika itulah datang empat perempuan yang berwajah cantik dan bercahaya, salah dari mereka berkata: Aku adalah ibumu Hawa’; yang satu lagi berkata: Aku adalah Asiyah binti Muzahim; yang lain berkata: Aku adalah Kultsum saudara Musa; dan yang lain lagi berkata: Aku adalah Maryam binti Imran ibunda Isa. Kami datang untuk menolong urusanmu ini. Kemudian Khadijah berkata: Maka lahirlah janinku dalam kedaan sujud dan dengan jari-jarinya terangkat (seperti orang berdoa). (Dzakhair Al-‘Uqba, hal 44)
2. Malaikat membantu sayyidah Fathimah as
Abu Dzar al-ghifari ra berkata ‘aku diutus Rasulullah saww untuk memanggil imam Ali. Aku bergegas mendatangi rumah beliau. Pada saat aku memanggil-manggil beliau, tak seorangpun yang menjawab panggilanku. Namun aku melihat alat penggilingan sedang berputar tanpa seorangpun yang kulihat ada disana. Kembali aku memanggil beliau; tak lama kemudian, beliau pun keluar dan kuajak menemui Rasulullah saww. Kemudian Rasulullah mengatakan sesuatu sambil berbisik kepada beliau, yang tidak dapat kudengar. Lalu aku berkata ‘sungguh mengherankan penggilingan di rumah Ali yang berputar sendiri tanpa seorangpun yang menggerakkan.’ Rasulullah kemudian menjawab ‘sesunguhnya Allah telah memenuhi hati dan sekujur tubuh putriku, Fathimah, dengan keimanan dan keyakinan. Dan sesungguhnya Allah telah mengetahui kelemahannya sehingga Dia membantunya sepanjang masa..,’ (Al-bihar, juz 43, hal 29)
3. Makanan dari sisi Allah swt
Jabir anshari ra berkisah bahwa beberapa Rasulullah saww tidak makan sedikitpun makanan sehingga dirinya lemas, kemudian beliau mendatangi istri-istrinya untuk mendapat sesuap makanan, tapu hasilnya nihil. Lalu beliau mendatangi sayyidah Fathimah as dan berkata ‘wahai putriku, apakah engkau punya makanan untuk aku, aku lapar.’ Sayyidah Fathimah as berkata ‘demi Allah, demi ayah dan ibuku, aku tidak punya makanan.’
Ketika Rasul saww keluar dari rumah sayyidah Fathimah as, ada seorang perempuan mengirimkan dua potong roti dan sepotong daging, lalu sayyidah Fathimah as mengambilnya dan meletakkannya dalam mangkok besar dan menutupinya. sayyidah Fathimah as berkata, ‘sungguh makanan ini akan kuutamakan untuk Rasulullah saww daripada diriku dan keluargaku. Meski mereka juga membutuhkan sesuap makanan.’
Sayyidah Fathimah as berkata ‘lalu aku mengutus Hasan dan Husain kepada kakeknya, Rasulullah saww. Kemudian Rasulullah datang kepadaku. Aku berkata ‘ya Rasulallah, demi ayah dan ibuku, Allah telah mengaruniakan kepada kami sesuatu, lalu aku menyimpannya untuk kupersembahkannya kepadamu.’ beliau as melanjutkan, ‘ada seseorang mengantarkan makanan padaku, lalu aku meletakkannya dalam mangkok besar dan aku menutupinya. Saat itu juga, dalam mangkok itu penuh dengan roti dan daging. Ketika aku melihatnya, aku merasa takjub. Aku tahu bahwa itu adalah keberkahan dari Allah swt, lalu aku memujiNya dan bershalawat kepada nabiNya.’
Rasul lalu bertanya, ‘dari mana makanan ini wahai putriku ?’ sayyidah Fathimah as menjawab ‘makanan ini datang dari sisi Allah, Allah mengaruniakan rejeki kepada orang yang dikehendakiNya secara tak terduga. Kemudian Rasul mengutus seseorang kepada imam Ali as, lalu ia datang. Rasulullah, imam Ali, sayyidah Fathimah as, imam Hasan as dan imam Husain as serta semua istri Nabi makan makanan itu hingga mereka kenyang. Namun makanan itu tetap memenuhi mangkok itu. Lalu aku juga mengantarkan makanan itu pada semua tetanggaku. Allah menjadikan dalam makanan itu keberkahan dan kebaikan yang panjang waktunya. Padahal awalnya, makanan dalam mangkok itu hanya dua potong roti dan sepotong daging, selebihnya adalah keberkahan dari Allah.’
Dalam hadits lain, disebutkan bahwa Rasul bersabda kepada sayyidah Fathimah as dan imam Ali as, ‘segala puji bagi Allah yang tidak mengeluarkan kalian berdua dari dunia sehingga Allah menjadikan bagimu (Ali) apa yang telah terjadi pada Zakaria, dan menjadikan bagimu wahai Fathimah apa yang telah terjadi pada Maryam. Inilah yang dimaksudkan dalam Firman Allah, ‘setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrabnya, ia dapati makanan disisinya. (Ali Imran : 37)’ (Tafsir al-kasysyaf, karya Zamakhsyari, tentang tafsir ayat di atas)
(Darut-Taqrib/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar