“Amerika ingin menggelar sebuah perang dingin baru, karena rezim ini telah termaginalkan dalam kehidupan politik dan internasional.”
Demikian pernyataan Ali Akbar Velayati, ketua Organisasi Internasional Kebangkitan Islam dalam jumpa pers pagi kemarin di kantor sekretariat Bashgah-e Khabarnegaran sehubungan dengan tema Palestina.
“Sekarang tidak syak lagi bahwa Palestina adalah tema pertama di Dunia Islam. Peristiwa terakhir membuktikan bahwa Palestina tidak hanya penting bagi bangsa Palestina, tetapi juga sangat penting bagi seluruh Dunia Islam,” ujar Velayati.
Menurut Velayati, banyak usaha yang telah dilakukan oleh Israel dan sebagian negara yang ingin berdamai dengan rezim ini untuk menunjukkan bahwa kasus Palestina adalah sebuah kasus pribadi. Akan tetapi, banyak peristiwa muncul dan perlu dianalisa.
Velayati menilai, telah terbentuk segi tiga kekuatan yang beranggotakan Amerika, Israel, dan bangsa kolot di Timur Tengah. Mereka berusaha untuk membentuk sebuah musuh bayangan dan mengangkat Iran yang merupakan pembela utama muqawamah sebagai musuh utama. Akan tetapi, keputusan Perserikatan Bangsa-Bangsa baru-baru ini menunjukkan bahwa dunia sudah bangun dan bangkit.
“Kemenangan-kemenangan yang berhasil diciptakan oleh garis muqawamah telah mendorong mereka yang telah menyepakati keberadaan Israel tidak memberikan suara kepada Amerika. Program pemindahan kedutaan besar Amerika ke Yerusalem memperoleh 14 suara menentang dari seluruh 15 suara yang ada di PBB. Menurut laporan sebuah koran masyhur Amerika, sebelum ini sudah 150 suara berencana menetang Amerika. Akan tetapi, ancaman-ancaman yang dilancarkan oleh Washington menyebabkan angka suara itu sedikit menurun. Hanya 5 negara kecil di Eropa yang mendukung Amerika. Ini membuktikan bahwa dunia sudah bangun. Mengapa bangun? Semua karena kemenangan-kemenangan muqawamah di Iraq dan Suriah,” tandas Velayati.
(IRNA/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar