KH Mustofa Bisri atau Gus Mus membacakan puisi dalam acara doa bersama untuk Palestina di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (24/8). Acara ini merupakan bentuk kemanusiaan, solidaritas dan rasa empati untuk Palestina (Foto: Liputan6.com/Angga Yuniar)
KH Mustafa Bisri menyabet Yap Thiam Hien 2017. Penghargaan tersebut lantaran Gus Mus, sapaan KH Mustafa Bisri, dianggap sosok yang telah memperjuangkan hak asasi manusia.
“Yap Thiam Hien Human Rights Award 2017 dimenangkan oleh KH Mustofa Bisri alias Gus Mus. Selamat kepada Gus Mus, pejuang hak asasi manusia dalam sunyi,” tulis Todung Mulya Lubis dalam akun twitternya, yang dikutip Liputan6.com, Jakarta, Minggu (24/12/2017).
Penghargaan Yap Thiam Hien merupakan penghargaan yang diberikan Yayasan Pusat Studi Hak Asasi Manusia kepada masyarakat yang memiliki kontribusi dalam isu hak asasi manusia di Indonesia.
Penghargaan ini biasanya diberikan setiap tanggal 10 Desember sejak tahun 1992. Namun lantaran ada satu hal, yayasan itu berhenti memberikan penghargaan pada 2005.
Sejumlah nama sebelumnya juga telah berhasil mendapat penghargaan tersebut. Mereka adalah Haji Muhidin, Jhony Simanjuntak dan H.J.C. Princen pada 1992. Kemudian pada 1993 diraih Marsinah, Trimoelja D. Soerjadi pada 1994.
Untuk tahun 1995, penghargaan Yap Thiam Hien disabet Jenggawah dan Ade Rostina Sitompul, dan di 1996, diperolah Sandyawan Sumardi S.J.
Penghargaan Yap Thiam Hien Award 2017 ini rencananya akan diserahkan langsung kepada Gus Mus dalam sebuah acara seremoni yang digelar pada 24 Januari 2018 mendatang.
(Liputan-6/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar