Perang Yaman
Bila kita telaah sejarah Islam secara obyektif maka kita akan menemukan bahwa orang-orang Yaman memberikan sumbangsih besar dalam kemajuan dan kejayaan Islam. Betapa, ada sejumlah nama-nama besar dari sahabat Rasulullah saw dan sahabat Sayidina Ali serta sahabat Sayidina Husain yang berasal dari Yaman yang menunjukkan komitmen keislaman dan keimanan yang luar biasa.
Di samping itu, Rasulullah saw memberikan perhatian khusus pada kawasan Yaman dengan mengirimkan beberap juru dakwah untuk mengislamkan penduduk Yaman. Pada tahun kesepuluh Hijriah, Rasul saw mengutus Khalid bin Walid untuk berdakwah kepada penduduk Yaman. Kemudian Sayidina Ali bin Abi Thalib sekitar enam bulan berada di Yaman dan beliau mengislamkan seluruh kabilah di Yaman.
Penduduk Yaman memiliki hubungan yang erat dengan Islam dan keluarga nabi, sebagian kabilah Yaman yang terkenal seperti Hamdan dan Midhaj sangat mencintai Sayidina Ali. Dan nama-nama seperti Malik Asytar, Hijr bin Adi, Harist Hamdani, Kumail bin Ziyad Nakhai adalah orang-orang yang masuk Islam saat Sayidina Ali berdakwah di Yaman.
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم جاء أهل اليمن. هم أرق أفئدة. الإيمان يمان. والفقه يمان. والحكمة يمانية
Abu Hurairah ra. meriwayatkan, Rasulullah saw bersabad: Telah datang penduduk Yaman. Mereka adalah orang-orang yang hatinya lembut. Iman itu terdapat di Yaman. Fikih di Yaman dan hikmah juga ada di Yaman.
Dan salah satu dalil yang menunjukkan keutamaan dan kemuliaan bangsa Yaman adalah hadis yang diriwayatkan oleh al-Hakim dalam kitab Mustadrak-nya dan ath-Thabrani dalam Mu’jam-nya dengan sanad (perawi) yang sahih bahwa ketika turun ayat:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ ۚ ذَٰلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui. (QS. al Maidah: 54)
Rasulullah saw bersabda: Mereka adalah kaummu wahai Abu Musa. Dan Nabi saw mengisyaratkan dengan kepalanya kepada Abu Musa al-Asy’ari al-Yamani r.a.[1]
Ketika datang penduduk Yaman untuk mengikrarkan keislaman mereka, Rasulullah saw sangat bergembira. An-Nasa’i meriwayatkan dalam kitab Sunan-nya dalam kitab Tafsir dan Ibn Hibban dalam Mawarid adh-Dham’an dari Ibn Abbas r.a. yang berkata: Takkalapenduduk Yaman datang kepada Rasulullah saw di Madinah, beliau mengangkat suaranya dengan keras sembari berkata: Allahu akbar. Allah akbar. Telah datang pertolongan dari Allah dan telah datang kemenangan dari Allah dan telah datang penbduduk Yaman! Sebagian Sahabat bertanya: Siapakah gerangan penduduk Yaman? Beliau menjawab:
قوم نقية قلوبهم و لينة طباعهم … الإيمان يمان و الحكمة يمانية ،، هم مني و أنا منهم
mereka adalah kaum yang bersih hatinya dan lembut perangainya. Iman terdapat pada Yaman.Hikmah juga ada di Yaman. Mereka dariku dan aku dari mereka.
و عند البخاري في صحيحه عن ابن عمر رضي الله عنهما مرفوعاً : ‘ اللهم بارك لنا في شامنا و في يمننا ‘ ( ثلاثاً ) .. فقالوا : و في نجدنا يا رسول الله ؟؟ فقال : ‘ منه الزلازل و الفتن و منه يطلع قرن الشيطان.
Imam al-Bukhari meriwayatkan dalam kitab Shahih-nya dari Ibn Umar r.a. bahwa Nabi saw bersabda: Ya Allah, berkatilah negeri Syam (Syiria) dan negeri Yaman (beliau membaca doa ini tiga kali). Para sahabat berkata: Apakah negeri Najed juga termasuk ya Rasulullah? Beliau menjawab: Dari negeri Najed akan terjadi kegoncangan (gempa) dan fitnah serta akan muncul tanduk setan.
Sahabat-sahabat Rasulullah saw dari Yaman
Abu Musa al-Asy’ari, Abu Hurairah, Ubay bin Ka’ab, Usaid bin al-Hudhair, Usamah bin Zaid,Anas bin Malik, Tsabit bin Qais, Jarir al-Bajli, Hatib bin Abi Balta’ah, Hudzaifah bin Yaman, Hasan bin Tsabit, Dihyah al-Kalbi, Zaid bin Tsabit,Zaid bin Haritsah, Sa’ad bin Mu’adz, Salmahbin Akwa’, Syurahbil bin Hasanah, ‘Amir bin Fahirah, Abdullah bin Rawahah,Ammar bin Yasir, al-‘Ala bin al-Hadrami,’Imran bin Hushain,Muadz bin Jabal, al-Miqdad bin ‘Amr,ath-Thufailbin ‘Amr, Wailbin Hijr, Asma binti ‘Umais,Ummu Sulaim binti Milhan.[2]
Dan dari deretan nama-nama sahabat Rasulullah saw yang berasal dari Yaman tersebut tentu masih ada nama Uwais al-Qarni yang perihal posisinya sebagai sahabat masih diperdebatkan karena beliau secara lahiriah dan fisik tidak pernah bertemu dengan Nabi saw.
Ya, Rasul saw memberi perhatian khusus kepada penduduk Yaman dan mengharapkan keislaman mereka dengan mengutus “bab ilmunya”, Ali bin Abi Thalib. Mengapa? Karena di sisi Baginda Nabi saw keislaman dan keimanan penduduk Yaman membawa keberkahan dan kejayaan. Dengan kata lain, Rasul saw suka dengan gaya keislaman penduduk Yaman yang santun dan berakhlak.
Yang perlu dicatat bahwa pujian dan sanjungan Nabi saw tersebut bukan hanya untuk orang-orang Yaman di zaman Nabi saw karena hadis tidak mengenal istilah mansukh (dihapus). Sehingga pujian tersebut bersifat permanen dan general (umum) serta berlaku untuk Muslimin Yaman sekarang yang sedang menderita dan teraniya karena peperangan.
Referensi:
[1] http://hournews.net/section.php?mid=1. Tanggal akses 24/12/2017
[2] http://hournews.net/section.php?mid=1. Tanggal akses 24/12/2017
(Ikmal-Online/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar