Pemimpin Kristen Maronite di Lebanon mengecap Amerika sebagai musuh perdamaian dan HAM.
Bisyarah Petrus Al-Ra’i meminta Amerika Serikat mencabut keputusan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Bisyarah menekankan solidaritas dengan rakyat Palestina sehubungan dengan krisis Baitul Maqdis ini.
Bisyarah menegaskan, “Jati diri Kristen tidak terpisah dari tugas kita. Untuk itu, di Lebanon ini, kita memiliki tanggung jawab untuk mengungkap hakikat, menjalankan keadilan, membangun jembatan persaudaraan, dan memperkuat perdamaian.”
Bisyarah juga menyatakan khawatir terhadap reaksi Amerika Serikat terhadap negara-negara yang menentang keputusan Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Padahal keputusan Trump tersebut telah menuai protes luas di seluruh antero dunia dan Timur Tengah.
Anggota Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Kamis telah menolak keputusan Trump tersebut dengan 128 suara setuju dan 9 suara menentang.
Hal ini terjadi padahal Amerika telah mengancam akan memutus dana bantuan kepada negara-negara yang melawan keputusan Washington sehubungan dengan Yerusalem.
(Daily-Star/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar