Presiden Iran Hassan Rouhani
Presiden Republik Islam Iran Hassan Rouhani saat menyampaikan pidato di Sidang Majelis Umum PBB ke-73 Selasa (25/9) di New York seraya menjelaskan bahwa JCPOA hasil dari upaya diplomatik lebih dari satu dekade dan perundingan ketat untuk menyelesaikan krisis buatan menjelaskan, AS berbeda dengan norma dan hukum internasional keluar dari sebuah kesepakatan multilateral dan yang telah didukung oleh Dewan Keamanan PBB.
Seperti dilaporkan IRNA, Hassan Rouhani menyebut pemahaman AS terhadap hubungan internasional adalah otoriter dan menekankan, PBB jangan membiarkan keputusannya dijadikan alat dan propaganda oleh sejumlah anggota.
Presiden Iran seraya menjelaskan bahwa kebijakan keliru AS terhadap Iran pasti gagal mengungkapkan, pendekatan Republik Islam di bidang kebijakan luar negeri senantiasa bertumpu pada multilateralisme dan komitmen terhadap prinsip dan hukum internasional yang telah diakui.
Rouhani juga mengisyaratkan propaganda petinggi Amerika untuk berdialog dengan Iran dan mengatakan, Tehran dengan tolok ukur yang mana akan membentuk perjanjian baru dengan pemerintah yang dikenal suka melanggar janji.
"Segala bentuk dialog harus sebagai kelanjutan JCPOA dan resolusi 2231 Dewan Keamanan, bukannya bertentangan dengan keduanya atau kembali ke era sebelumnya. Ini sebuah reaksioner besar," papar Rouhani.
Rouhani menyebut kebijakan Iran bukan perang, sanksi, ancaman atau arogansi, tapi sekedar komitmen dengan janji dan melaksanakan undang-undang. "Iran mendukung perdamaian dan demokrasi di seluruh wilayah Timur Tengah," kata Rouhani.
Ia juga mengisyaratkan perlawanan Iran terhadap terorisme di kawasan dan mengatakan, rakyat Iran sebagai korban terorisme senantiasa berada di front terdepan dalam melawan terorisme.
Presiden Iran mengingatkan, bangas Iran hari ini berduka atas tewasnya puluhan manusia tak berdosa yang menjadi korban serangan teror hari Sabtu (22/9).
Rouhani juga menilai perluasan hubungan dengan tetangga dan menciptakan kawasan yang aman dan maju sebagai prioritas utama kebijakan luar negeri Iran dan menekankan, Iran memiliki pandangan damai terhadap isu-isu internasional dan tidak berminat menggelar perang dengan negara manapun.
Kepada pemimpin dunia yang hadir di sidang tersebut, Rouhani mengatakan, dunia tidak akan memiliki sahabat yang lebih baik dari Iran, dengan catatan cita-cita kalian adalah perdamaian.
(IRNA/Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar