Dia menekankan kehadiran Joko Widodo menunjukkan isu Palestina sangat penting bagi rakyat dan pemerintah Indonesia.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan deklarasi pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel oleh Presiden Amerika Serikat tidak akan mengubah komitmen Indonesia untuk memperjuangkap kemerdekaan Palestina. Pernyataan itu dia sampaikan kemarin dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Aiman Safadi di Ibu Kota Amman, Yordania.
Pengakuan Trump itu memicu kemarahan umat Islam di seluruh dunia. Para pemimpin dari negara-negara berpenduduk mayoritas muslim, termasuk Presiden Joko Widodo mengutuk keras pernyataan kontroversial Trump tersebut. Protes terus berlangsung di Tepi Barat dan Jalur Gaza selalu berakhir rusuh.
Pada kesempatan itu, dia bilang Presiden Joko Widodo bakal menghadiri konferensi tingkat tinggi luar biasa Organisasi Konferensi Islam (OKI) mengenai Palestina, akan dilangsungkan di Kota istanbul, bulan ini. Dia menekankan kehadiran Joko Widodo menunjukkan isu Palestina sangat penting bagi rakyat dan pemerintah Indonesia.
Kepada Safadi, Retno mengatakan masyarakat internasional harus tetap berpegang teguh pada keputusan Perserikatan Bangsa-Bangsa soal status Yerusalem di bawah hukum internasional. Dia menambahkan semua pihak memiliki tanggung jawab moral untuk mengakhiri ketidakadilan dialami bangsa Palestina.
"Tidak akan ada perdamaian adil dan hakiki di Timur Tengah sebelum ada kemerdekaan Palestina," kata Retno.
Retno semalam waktu Amman atau dini hari ini waktu Jakarta bertemu Menteri Luar negeri Palestina Riyad al-Maliki. Selama sekitar dua jam, keduanya membahas mengenai isu terkait Yerusalem dan perjuangan bangsa Palestina.
Retno menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk selalu membantu Palestina bebas dari penjajahan Israel.
(Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bertemu Menteri Luar Negeri Palestina
Riyad al-Maliki di Ibu Kota Amman, Yordania, 11 Desember 2017. (Foto: Biro
Pers Kemlu RI)
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan deklarasi pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel oleh Presiden Amerika Serikat tidak akan mengubah komitmen Indonesia untuk memperjuangkap kemerdekaan Palestina. Pernyataan itu dia sampaikan kemarin dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Aiman Safadi di Ibu Kota Amman, Yordania.
Pengakuan Trump itu memicu kemarahan umat Islam di seluruh dunia. Para pemimpin dari negara-negara berpenduduk mayoritas muslim, termasuk Presiden Joko Widodo mengutuk keras pernyataan kontroversial Trump tersebut. Protes terus berlangsung di Tepi Barat dan Jalur Gaza selalu berakhir rusuh.
Pada kesempatan itu, dia bilang Presiden Joko Widodo bakal menghadiri konferensi tingkat tinggi luar biasa Organisasi Konferensi Islam (OKI) mengenai Palestina, akan dilangsungkan di Kota istanbul, bulan ini. Dia menekankan kehadiran Joko Widodo menunjukkan isu Palestina sangat penting bagi rakyat dan pemerintah Indonesia.
Kepada Safadi, Retno mengatakan masyarakat internasional harus tetap berpegang teguh pada keputusan Perserikatan Bangsa-Bangsa soal status Yerusalem di bawah hukum internasional. Dia menambahkan semua pihak memiliki tanggung jawab moral untuk mengakhiri ketidakadilan dialami bangsa Palestina.
"Tidak akan ada perdamaian adil dan hakiki di Timur Tengah sebelum ada kemerdekaan Palestina," kata Retno.
Retno semalam waktu Amman atau dini hari ini waktu Jakarta bertemu Menteri Luar negeri Palestina Riyad al-Maliki. Selama sekitar dua jam, keduanya membahas mengenai isu terkait Yerusalem dan perjuangan bangsa Palestina.
Retno menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk selalu membantu Palestina bebas dari penjajahan Israel.
(Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar