Pada hari amarah dan murka kemarin, Muslimin dunia turun ke jalanan setelah melaksanakan ritual ibadah politik salat Jumat untuk mengutuk keputusan Donald Trump, Presiden Amerika Serikat, dalam mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Warga Bahrain, sekalipun berada di bawah pengawasan keamanan Al Khalifah yang sangat ketat, tetap menggelar demonstrasi untuk membela Palestina dan memprotes keputusan Amerika untuk memindahkan Kedutaan Besar ke Yerusalem.
Rakyat Iran juga meneriakkan teriakan anti Amerika dan Israel setelah menggelar salat Jumat kemarin. Warga Tehran dan banyak kota lain di negara ini membanjiri jalanan untuk menunjukkan kecaman keras mereka kepada Amerika. Yel-yel “mampus Amerika” dan “mampus Israel” menjadi teriakan utama para demonstran.
Di negeri pendudukan Palestina, para pemuda Palestina membakar ban-ban mobil dan meneriakkan protes di kota-kota besar negeri ini. Mereka juga sempat bentrok dengan pasukan militer Israel. Militer Israel menggunakan peralatan anti demo seperti gas air mata dan peluru plastik untuk melawan para pemuda Palestina itu.
Dalam bentrokan ini, puluhan pemuda Palestina terluka dan korban luka juga semakin bertambah. Dalam aksi bentrokan yang terjadi di Tepi Barat dan Jalur Gaza, sudah 2 warga Palestina gugur syahid dan 767 orang luka-luka.
Gerakan-gerakan perlawanan Palestina mengumumkan hari Jumat kemarin sebagai “hari murka” dan mengajak seluruh warga Palestina untuk melakukan intifadhah komunal.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar