Parlemen Jordania telah mengesahkan peninjauan ulang kembali seluruh kesepakatan yang telah ditandatangani dengan Israel, termasuk kesepakatan perdamaian Wadi ‘Urbah.
Parlemen Jordania pada sidang kemarin mengupas tema pemindahan Kedutaan Besar Amerika dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Menurut Ir. ‘Athif Tharawinah, Jordania belum melangkah untuk membela Yerusalem. Masih banyak halangan untuk melawan keputusan Amerika yang menentang seluruh undang-undang dan perjanjian internasional tersebut.
Tharawinah mengucapkan terima atas seluruh usaha raja dan rakyat Jordania dalam rangka membela Yerusalem dan Palestina. Ia meminta supaya Kedutaan Besar Israel di Aman ditutup dan Duta Besar Israel dipanggil untuk mencabut kesepakatan Wadi ‘Urbah.
Muhammad Hudaib juga menegaskan, hanya sekadar demonstrasi tidak akan membuahkan hasil. “Intifadhah ketiga harus digelar dan seluruh bentuk hubungan dengan Israel harus diputus,” ujarnya.
Menurut Hudaib, keputusan Trump ini adalah kesepakatan Balfour baru. Harus segera diambil tindakan-tindakan preventif untuk melawan keputusan ini sehingga Masjidul Aqsha bisa bebas dari cengkeraman penjajahan.
(Voice-Of-Palestine/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar