Wacana perpindahan Ibu Kota Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem telah menimbulkan pro dan kontra dari berbagai kalangan di belahan dunia. Namun, sembilan jam yang lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam akun resmi Twitter-nya mengatakan, negaranya secara resmi mengakui perpindahan Ibu Kota Israel ke Yerusalem.
“Saya telah menetapkan, sekarang saatnya mengakui Yerusalem secara resmi sebagai Ibu Kota Israel. Saya juga mengarahkan Departemen Luar Negeri untuk mempersiapkan pemindahan Kedutaan Besar Amerika dari Tel Aviv ke Yerusalem,” tulis Trump di akun Twitter-nya, 6 Desember.
Pernyataan Donald Trump di Twitter
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, sebagaimana dilaporkan BBC, mengatakan kejadian tersebut adalah ‘hari yang bersejarah’. “Yerusalem telah menjadi fokus harapan kami, mimpi kami, dan doa kami selama tiga ribu tahun,” ujar Benyamin.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan, Yerusalem adalah “Ibu Kota abadi negara Palestina”. Dia menyebut pengumuman Trump ‘menyedihkan’, dan mengatakan Amerika tidak lagi menjadi mediator perdamaian. Sementara Hamas menilai, keputusan Trump akan “membuka gerbang neraka” bagi kepentingan Amerika di kawasan tersebut.
Berbagai reaksi timbul dari para pemimpin dunia. Dunia Arab dan Islam – termasuk sejumlah sekutu Amerika – mengecam pengumuman Trump:
Demonstrasi telah dilakukan terhadap konsulat Amerika di Istanbul, Turki. Demonstran di Arab Saudi mengatakan, “Langkah Amerika merupakan penurunan yang signifikan dalam upaya mendorong proses perdamaian dan merupakan pelanggaran terhadap posisi Amerika yang secara historis netral di Yerusalem,” kata salah satu anggota kerajaan Saudi.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak meminta Muslim di dunia, “Memperjelas bahwa kami (Muslim) sangat menentang langkah Amerika.” Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengatakan, ini adalah ‘momen kegelisahan besar’. Dia mengatakan “Tidak ada alternatif untuk solusi dua negara”.
Di dunia barat, Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan bahwa dia tidak setuju dengan keputusan Amerika tersebut, dia mengatakan “Tidak membantu dalam hal prospek perdamaian di wilayah ini.” Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron keduanya mengatakan bahwa negara mereka tidak mendukung langkah tersebut. Diplomat Uni Eropa Federica Mogherini mengatakan bahwa itu merupakan ‘keprihatinan serius.’
Pernyataan Mentri Agama Indonesia Lukman H. Saifuddin di Twitter
Pernyataan Jokowi di Twitter
Di Indonesia sendiri, Mentri Agama, Lukman Saifuddin, dalam akun resmi Twitter-nya mengatakan, “Amerika mestinya sadar bahwa pindahkan ibukota Israel ke Yerusalem adalah ciptakan konflik kian meluas. Kebijakan itu mengusik kedamaian dunia. Setiap umat beragama wajib menolaknya.”
Presiden Indonesia Joko Widodo dalam akun resmi Twitter-nya mengatakan, “Indonesia mengecam keras pengakuan sepihak Amerika Serikat terhadap Jerusalem sebagai ibu kota Israel. Pengakuan itu melanggar resolusi Dewan Keamanan dan Majelis Umum Persatuan Bangsa-Bangsa. Saya dan rakyat Indonesia tetap konsisten bersama rakyat Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaan dan hak-haknya”.
(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar