Rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menggelar acara Natalan bersama di Lapangan Silang Monas dinilai tak perlu. Lebih baik jika umat Nasrani merayakannya di gereja masing-masing.
Menurut Rohaniwan Katolik Romo Benny Susetyo, sudah menjadi tradisi bagi sebagian umat Katolik dan Kristen untuk berdoa di gereja pada saat ibadah Natal. Hal ini semata-mata dengan kesederhanaan dalam beribadah.
“Enggak perlulah dana APBD digunakan untuk ini, enggak penting. Mending untuk anak-anak miskin,” kata Benny kepada Kricom.id di Jakarta, Jumat (15/12/2017).
Benny melanjutkan, Natal bukan merupakan perayaan seremonial, melainkan perayaan dalam menyambut datangnya Yesus Kristus yang harus dirayakan dengan sederhana.
”Kami ucapkan terima kasih, tapi lebih tepat bagi umat Katolik dirayakan di Gereja dengan liturgi,” ungkap dia.
”Apalagi saat ini sedang ada situasi keprihatinan. Dananya lebih baik untuk kepentingan produktif saja,” tambah Benny.
Dia pun khawatir, jika dirayakan di Monas, acara yang diklaim melibatkan ribuan orang itu akan membuat kemacetan dan kesemerawutan.
“Kan itu juga lapangan besar, bisa mengganggu ketertiban umum, kemudian kalau dipakai kemacetan, kan kasian banyak masyarakat yang terdampak,” imbuhnya.
Benny yakin, Anies tak memiliki kepentingan politik di balik perayaan ini. Namun, dia menyarankan agar lapangan Monas yang bersejarah itu dikembalikan ke fungsi aslinya.
”Monas digunakan saja sebagai cagar budaya, sesuai dengan apa yang sejak awal digunakan,” pesannya.
(Kricom/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar