Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Situs Sunni: Palestina Adalah Masalah Bersama Seluruh Kaum Muslimin dan Tidak Ada Kaitannya Dengan Syiah dan Sunni

Situs Sunni: Palestina Adalah Masalah Bersama Seluruh Kaum Muslimin dan Tidak Ada Kaitannya Dengan Syiah dan Sunni

Written By Unknown on Minggu, 17 Desember 2017 | Desember 17, 2017


Imam jumat dan para ulama Sunni kota Kurdistan Iran dalam wawancara dengan wartawan kami, “Palestina adalah Masalah bersama seluruh Kaum Muslimin dan Tidak Ada Kaitannya dengan Syiah dan Sunni.”

Para imam jumat dan ulama serta intelektual Ahlusunnah kota Kurdistan Iran menunjukkan sikap kegeraman dan kemarahannya terhadap sikap dan pernyataan presiden Trump yang meresmikan al-Quds sebagai ibu kota rezim zionis Israel.

Menurut laporan kantor berita Shafei-News yang dinukil dari kantor Dewan Perencanaan Sekolah-sekolah Ilmu Keagamaan Ahlussunnah, imam jumat Kamyaran dalam wawancara bersama wartawan kami mengatakan, seperti yang anda ketahui akhir-akhir ini si setan besar, Amerika, kembali membuat makar dan mengumumkan rencana busuknya terhadap dunia Islam dan ia sedang dalam rangka merealisasikan rencana busuknya tersebut, ia hendak menjadikan al-Quds, kiblat pertama kaum Muslimin dan pusat Islam, sebagai ibu kota rezim perampok zionis Israel.

Mamusta Taufik Qurbani menambahkan, kami sangat mengecam sikap dan pernyataan presiden Amerika yang dungu dan bodoh ini dan Trump mesti tahu bahwa dunia Islam tidak akan tinggal diam terhadap perbuatan serta sikap bodohnya.

Imam jumat kota Sanandaj dalam wawancaranya dengan wartawan kami mengatakan, Baitul Maqdis adalah kiblat pertama kaum Muslimin dan pusat seluruh nabi-nabi dan utusan Allah Swt.

Mamusta Sayid Muhammad Husaini menambahkan, sangat disayangkan negeri suci ini (Palestina) sudah sekitar 70 tahun berada di bawah penguasaan dan penindasan rezim bengis Zionis Israel.

Beliau menjelaskan, melihat urgensi dan kedudukan al-Quds di tengah-tengah umat Islam yang merupakan kiblat pertama kaum Muslimin, diharapkan seluruh pemimpin negara-negara Islam dan Arab untuk tetap konsisten menentang klaim tak berasas presiden Trump yang menyatakan al-Quds sebagai ibu kota rezim zionis Israel.

Imam jumat kota Sanandaj (Iran) ini menyebut presiden Amerika sebagai seorang yang goblok, bodoh dan tidak berakal. Beliau berkata, siapa saja yang lebih memilih bersikap diam terhadap pernyataan presiden Trump maka harus diragukan keberislamannya.

Mamusta Husaini menganggap bahwa kekalahan terbesar musuh adalah terwujudnya long march persatuan dan kebersamaan dalam menentang mereka (musuh Islam). Beliau menambahkan, masyarakat Muslim Iran sudah sejak lama dan telah bertahun-tahun meneriakkan pembebasan Al-Quds dan dukungan terhadap masyarakat teraniaya Palestina dan diharapkan dunia Islam mengambil langkah yang sama dengan bangsa Iran membebaskan Al-Quds.

Beliau menambahkan, Al-Quds adalah bagian dari tubuh Islam dan akan selalu menjadi bagian dari tubuh Islam, oleh karena itu kaum Muslimin harus tetap istiqamah dan konsisten mengerahkan seluruh kemampuan dan upayanya melawan bentuk pengkhianatan presiden Trump ini.

Beliau menjelaskan, dunia Islam mesti bersatu dan bersama-sama memberikan dukungan terhadap rakyat Palestina dan mengecam pernyataan presiden Trump.

Imam jumat Ahlusunnah kota Korveh (Iran) dalam wawancaranya dengan wartawan kami mengungkapkan, presiden Amerika yang punya gangguan kejiwaan ini dengan mengumumkan Baitul Maqdis sebagai ibu kota rezim Zionis Israel, telah membuat ulah yang luar biasa berbahaya terhadap kaum Muslimin dimana sudah seharusnya seluruh kaum Muslimin melakukan protes seluas-luasnya.

Mamusta Hasyim Nuri dengan menjelaskan bahwa sikap diam yang ditunjukkan negara-negara Islam dalam masalah ini merupakan hal yang luar biasa memalukan, menambahkan bahwa masalah Palestina adalah masalah seluruh umat Islam dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan persoalan Syiah atau Sunni.

Imam jumat kota Dehgolan (Iran) dalam wawancaranya dengan wartawan kami yang menjelaskan bahwa pernyataan dan celotehan presiden dungu dan pengacau dunia ini, menyebutkan Trump dengan pernyataannya itu telah menggali kuburan untuk rezin zionis Israel dan yang pasti dengan perbuatan presiden Trump ini telah mendekatkan rezin zionis Israel ke jurang kehancuran.

Mamusta Muhammad Ali Karimi menambahkan, presiden Trump dengan menandatangani dan mengesahkan pemindahan pusat Yahudi ke Baitul Maqdis, telah mendekatkan dan menyegerakan kehancuran Amerika dan Israel secara bersamaan dan perbuatan Trump ini telah mengancam serta menodai perdamaian dunia.

Mamusta Karimi mengungkapkan, Al-Quds adalah kiblat pertama kaum Muslimin, bagian dari tubuh Islam dan ia merupakan hak milik dunia Islam dan sikap lancang presiden Trump ini adalah sikap lancang terhadap dunia Islam.

Sambil menegaskan persatuan dan kesatuan menghadapi rencana yang sudah disusun rapih presiden Amerika dan imperialis dunia ini, beliau berkata dengan persatuan dan kesatuan dunia Islam akan mampu mencegah dan menampik kecerobohan dan penghinaan tersebut.

Imam jumat kota Divandareh (Iran) berkata, ibu kota Israel adalah Tel Aviv tapi Amerika guna mencaplok kiblat pertama kaum Muslimin dan juga dalam rangka me-yahudikan serta memecah belah umat Islam maka ia (Amerika) memperkenalkan Al-Quds sebagai ibu kota negara Israel.

Mamusta Ma’ruf Khalidi menambahkan, orang biadab seperti Trump yang memang sama sekali bodoh dengan arti agama hendaknya yakin bahwa kaum Muslimin tidak akan tinggal diam terhadap rencana busuk dan berbau setan ini dan juga hendaknya dia ketahui bahwa Al-Quds merupakan kiblat pertama kaum Muslimin dan mustahil bagi umat Islam mengesampingkan serta memandang sebelah perkara ini.

Wakil masyarakat Kurdistan di Majlis Khubregan dalam wawancaranya dengan wartawan kami khusus terkait sikap dan pernyataan presiden Amerika yang berisi tentang formalisasi Baitul Maqdis sebagai ibu kota rezim perampok zionis Israel, mengungkapkan bahwa hari ini dunia Islam lebih sangat memerlukan persatuan dan kesatuan dibanding masa-masa sebelumnya.

Mamusta Faiq Rustami menambahkan, sudah seharusnya seluruh pemimpin negara Islam dengan berpikir secara mendalam dan dengan pengetahuan serta kesadaran tinggi menyadari akan makar dan tipu daya musuh (Amerika) dan dalam menentang serta melawan sikap tidak manusiawi dan hina dari presiden Trump, hendaknya kaum Muslimin mengumumkan sikap persatuan dan kesatuannya.

Wakil masyarakat Kurdistan (Iran) di Majlis Khubregan ini dalam lanjutan perbincangannya menuturkan, yakinlah bahwa Trump dengan perbuatan kejinya ini telah membuktikan dirinya adalah orang yang tidak punya akhlak dan etika dan juga buta tentang sejarah, karena sejarah menjadi saksi kalau Baitul Maqdis merupakan pusat wahyu dan risalah para nabi dan utusan Allah Swt dan bahkan perjalanan mi’raj Nabi Muhammad saw pun dimulai dari Baitul Maqdis.

Beliau melanjutkan, gerakan ini sedemikian buruk dan kejinya sampai-sampai masyarakat dunia yang non-Muslim pun turun ke jalan menentang sikap dan pernyataan presiden Amerika tersebut dan tidak ada seorang manusia logis pun yang menerima sikap membabi buta Trump itu.

Mamusta Rustami menuturkan, presiden Trump sama sekali tidak tahu apa-apa tentang kekuatan Allah Swt dan apabila ia merujuk ke sejarah maka ia akan melihat bagaimana Allah Swt membantai dan menghancurkan pasukan Abrahah yang hendak merobohkan Ka’bah, pusat wahyu para nabi, dengan mengirim burung Ababil.

Wakil masyarakat Kurdistan (Iran) di Majlis Khubregan ini menjelaskan, kalau sampai presiden Amerika, Donald Trump, tidak mau menarik kembali pernyataannya itu maka pasti ia akan diberi peringatakan langsung oleh Allah Swt. Presiden Trump dengan pernyataan resminya tentang Baitul Maqdis sebagai ibu kota rezim zionis Israel, telah menyatakan perang melawan Islam dan kemanusiaan.

Beliau berkata, hari ini hati dunia Islam bergetar dengan sikap dan pernyataan sangat bodoh presiden Amerika dan hendaknya kaum Muslimin bersatu dan bersama-sama mengecam sikap Amerika tersebut.

(Shafei-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: