Ali Akbar Velayati
Seorang pejabat Iran menyatakan kegagalan Arab Saudi dalam perang di Yaman menyerupai kegagalan AS di Vietnam pada tahun 1970an.
Ali Akbar Velayati, penasehat Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran untuk politik luar negeri, menolak klaim Washington soal pengiriman senjata Tehran ke Yaman dan menilai klaim tersebut sebagai upaya untuk menjustifikasi kekalahan sekutunya dalam agresinya.
"Yaman telah berubah menjadi Vietnam lain untuk Arab Saudi, sama seperti orang-orang Amerika yang menelan kekalahan di Vietnam meski memiliki senjata lengkap dan terpaksa mundur dari negara di Asia Tenggara itu dengan kehinaan," kata Velayati dalam wawancara dengan jaringan berita Al-Alam pada Rabu malam (20/12/2017).
Velayati mengatakan bahwa perang Saudi di Yaman terjadi pada saat kerajaan itu sedang bergulat dengan berbagai masalah, termasuk defisit anggaran yang telah memaksa para penguasa di Riyadh untuk menahan sejumlah keluarga kerajaan dan menerima suap dari mereka sebagai imbalan atas pembebasan mereka.
"Arab Saudi tidak lebih kuat dari Amerika, juga Yaman tidak lebih lebih lemah daripada Vietnam," tegas Velayati seraya menekankan bahwa rakyat Yaman pada akhirnya akan menang.
Nikki Haley mengklaim puing rudal Yaman di belakangnya adalah senjata Iran
Di bagian lain pernyataannya, Velayati menolak klaim "tidak berdasar" Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, bahwa sebuah rudal Iran telah digunakan oleh Houthi Ansarullah Yaman untuk menyerang Saudi.
Velayati menandaskan bahwa Iran belum memasok rudal ke Yaman, dan bahwa negara Arab itu tidak memerlukan senjata karena mereka sejauh ini mampu melawan agresi Saudi dengan peralatan militer yang mereka miliki. Namun, menurutnya, Republik Islam memberikan bantuan kemanusiaan dan politik kepada Yaman.
(Al-Alam/Pars-Today/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar