Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Antara SBY, Proyek Mangkrak dan Kriminalisasi Ulama

Antara SBY, Proyek Mangkrak dan Kriminalisasi Ulama

Written By Unknown on Senin, 22 Januari 2018 | Januari 22, 2018


Oleh: Birgaldo Sinaga

Pertengahan Maret 2016 publik dibuat tertawa geli dengan kunjungan Jokowi ke Hambalang. Kunjungan Presiden Jokowi ini bukan kunjungan sembarangan layaknya kunjungan kerja melihat perkembangan proyek pembangunan infrastruktur. Ada agenda lain yang ingin ditunjukkan ke publik selain meninjau proyek mangkrak Hambalang ini.


Apa itu?

Sebelumnya, pada 20 Maret 2016, SBY dalam Tour d Java Partai Demokrat sering mengkritik Jokowi. Kritikannya soal pembangunan infrastruktur. SBY menyebut pembangunan infrastruktur Jokowi menguras anggaran.

Dalam rangkaian Tour de Java, tepatnya di Pati, Rabu (16/3/2016), SBY mengungkapkan bahwa pemerintah sebaiknya tidak menguras anggaran di sektor infrastruktur. Apalagi, kondisi ekonomi tanah air sedang lesu. SBY pun meminta pemerintah mengurangi belanja infrastruktur dengan menundanya untuk dikerjakan di tahun mendatang.


Dua hari selepas SBY kritik Jokowi, Jokowi dengan santai melenggang ke Hambalang. Cukup berdiri di area gedung-gedung beton dengan ilalang tumbuh tinggi disekitaran proyek mangkrak itu, Jokowi langsung skak mat SBY.

Di Hambalang Jokowi tidak bicara. Ia hanya berdiri mematung memandang sekeliling proyek wisma atlet Hambalang senilai hampir 3 T itu. Proyek yang menjebloskan Ketum Partai SBY Anas Urbaningrum ke jeruji besi.

Usai meninjau proyek mangkrak itu, Jokowi mengirim cuitannya. Jokowi mengaku sedih melihat kondisi proyek pusat kegiatan olahraga di Hambalang yang mangkrak pembangunannya.

Kesedihan itu diungkapkan Jokowi di akun Twitternya @Jokowi, Jumat pukul 13.31 WIB. “Sedih melihat aset Negara di proyek Hambalang mangkrak. Penuh alang-alang. Harus diselamatkan,” tulis Jokowi.

Bak jenggot kena siram bensin, SBY kontan gerah dengan serangan balasan Jokowi. SBY tidak menduga Jokowi merespon kritikannya dengan jurus tendangan tanpa bayangan itu. SBY bereaksi lebay menyikapi tendangan tanpa bayangan Jokowi.

Serangan tendangan tanpa bayangan Jokowi itu benar-benar menohok ulu hati SBY. SBY gusar, gundah gulana dapat balasan jokowi. Maksud hati cari perhatian rakyat, yang diterima malah rasa malu. Apa gak makin bengkak pipi SBY jadinya.

Nah, kemarin SBY kritik Jokowi lagi. Kali ini SBY mirip Amin Rais. Pake jurus kesempatan dalam kesempitan ingin meraup suara umat Islam. Maklum, ini tahun politik. Sebentar lagi pilkada serentak dimulai. Pendaftaran capres cawapres tinggal hitungan bulan. Momen pencitraan sebagai pembela ulama harus direbut.

SBY tahu isu rezim kriminalisasi ulama harus digaungkan terus. Bila perlu suara Jokowi anti ulama setiap hari dilempar ke publik. Tujuannya jelas menggerus kepercayaan publik pada Jokowi. SBY ngomong agar pemerintahan Jokowi jangan sedikit-sedikit kriminalisasi ulama.

SBY tidak sadar pada masanya Ustad Abu Bakar Basyir dan Habib Rizieq Shihab dijebloskan ke penjara. Apakah ada suara orang lain nyinyirin kriminalisasi ulama? Nehi.

Sepantasnya SBY yang mantan presiden itu sadar diri dan tahu diri. Jadilah mantan yang respek pada presiden pengganti. Di kolong langit ini jarang mantan presiden mengkritik presiden penggantinya. Kecuali memang punya penyakit post power syndrome.

Bagaimana sikap Presiden Jokowi menyikapi kritikan SBY ini? Apakah langkah Jokowi mengunjungi proyek mangkrak terulang lagi?

Apakah Jokowi akan meninjau Nusa Kambangan tempat Abu Bakar Baasir dipenjara sambil bilang :
“Pak Ustad Baasir piye enak jaman ku toh..Habib Rizieq Shihab aja bisa liburan tanpa batas ke luar negeri”.
Kita tunggu saja langkah Jokowi. Langsung skak mat ..

Salam perjuangan penuh cinta

(suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: