Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Diminta Tak Hadiri Pertemuan Bahas Al-Quds Oleh Bin Salman, Raja Yordania Geram

Diminta Tak Hadiri Pertemuan Bahas Al-Quds Oleh Bin Salman, Raja Yordania Geram

Written By Unknown on Jumat, 26 Januari 2018 | Januari 26, 2018


Surat kabar New York Times dengan mengacu pada reporter diplomatiknya di kota Amman, Ibukota Yordania menulis, “Pertemuan Abdullah II, Raja Yordania dan Mohammad bin Salman, Putera Mahkota Arab Saudi memakan waktu yang sangat lama dan berjalan sangat sengit.”

Surat kabar tersebut melanjutkan, “Raja Yordania meninggalkan Mohammad bin Salman di pertengahan pertemuan dengan marah tanpa mengucapkan kata selamat tinggal lalu keluar dari ruangan dan langsung menuju pesawat pribadinya kemudian terbang menuju Yordania.”

“Mohammad bin Salman saat bertemu dengan Raja Yordania memintanya untuk tidak menghadiri pertemuan pertama para kepala negara-negara Islam yang digelar di Istanbul yang rencana akan membahas tentang Al-Quds, namun Raja Yordania dengan tegas menolak permintaan ini,” lanjut New York Times.

Abdullah II dalam jawabannya kepada Mohammad bin Salman mengatakan, “Kami adalah kabilah Hashimi yang merupakan keluarga Rasulullah dan merupakan keturunan para raja yang selama 900 tahun mengayomi kota Al-Quds bahkan pada masa kekuasaan Utsmani.

Menurut surat kabar tersebut, ketegangan antara Raja Yordania dan Putra Mahkota Saudi memuncak saat Bin Salman meminta Raja Abdullah II untuk menerima tawarannya terkait pembayaran $3 miliar kepada Korps Angkatan Darat Yordania dalam perang melawan Yaman.

Berdasarkan laporan ini, Muhammad Bin Salman mengeluarkan ungkapan yang memancing kemarahan dan menjatuhkan harga diri Raja Yordania. Bin Salman mengatakan bahwa tentara Yordania harus mempunyai keberanian dan ikut serta dalam perang menghadapi Yaman bersama dengan tentara Saudi dan Uni Emirat Arab.

New York Times menulis, Raja Yordania juga menyindir Bin Salman, “Kemana anda pergi saat perang tahun 1967 di Quds pecah dan tentara Yordania bertempur di jalanan Al-Quds? Tentara Israel menyerbu negara-negara Arab hanya dalam waktu 5 hari, namun dengan keberanian tentara Yordania yang bertahan, hingga Israel merebut kota Al-Quds selama 3 minggu. Keberanian tentara Yordania tidak bisa dipertanyakan karena memiliki sejarah pertempuran yang hebat. Kalau Israel tidak membawa semua pasukan dan senjatanya, mereka tidak akan bisa memasuki kota suci ini, karena tentara Yordania terus berada di kota tersebut dan melawan tentara Israel.”

Raja Yordania melanjutkan, “Satu-satunya tempat yang memberikan perlawanan selama 13 hari setelah 5 hari perang adalah kota Quds. Tentara Yordania berjuang melawan upaya tentara Israel untuk menduduki kota tersebut, hingga banyak dari mereka mati syahid di Masjid Al-Aqsha dan Masjid Qubbat as-Sakhra. Ketika Israel menyerah, Masjid Al-Aqsha dan Masjid Qubbat as-Sakhra berada dalam genggaman angkatan darat Yordania. Lalu sebuah surat dikirimkan kepada Raja Hossein yang mana mereka meminta agar angkatan darat Yordania meninggalkan kawasan itu segera untuk menjaga tempat-tempat suci umat Kristen di Quds, dengan syarat pertempuran antara Pasukan Yordania dan tentara Israel tidak berlanjut.”

Raja Yordania juga mengatakan, “Kami tidak membutuhkan seseorang untuk mengajari kami sebuah keberanian.” Kemudian tanpa mengucapkan selamat tinggal kepada Bin Salman, dia meninggalkan ruangan tersebut dan kembali ke Yordania. Sejak saat itu, segala macam hubungan antara Yordania dan Arab Saudi terputus.

(The-New-York-Times/Berita-Dunia/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: