Dr. Hasan Ruhani, Presiden Republik Islam Iran, menekankan peran Polandia sebagai anggota tak tetap Dewan Keamanan PBB di masa-masa mendatang, ketika menerima kredensial duta besar baru Polandia untuk Tehran.
Presiden Ruhani juga menyinggung kesepakatan nuklir Iran dan kelompok 5+1 di hadapan Yaroslav Marchenko Dumansky dan menegaskan, “Komitmen terhadap kesepakatan nuklir yang tertuang dalam JCPOA bisa menjadi pondasi kokoh untuk membangun kerja sama yang luas antara Iran dan Uni Eropa, serta untuk menjamin perdamaian.”
“Selama pihak 5+1 masih berkomitmen untuk memegang kesepakatan, Tehran juga tetap berkomitmen untuk melaksanakan seluruh kesepakatan yang telah dicapai. Kami berkeyakinan, pengokohan JCPOA berarti membuka harapan untuk menuntaskan setiap krisis melalui jalan diplomatik. Tindak melemahkan kesepakatan ini juga berarti memukul telak setiap usaha diplomatik,” ujar Ruhani.
Ruhani menegaskan, “Sekarang ini, masyarakat internasional, kecuali satu atau dua negara, masih tetap mendukung JCPOA. Tidak diragukan lagi, Amerika dalam masalah ini telah keliru perhitungan. Jika rezim ini menyatakan keluar dari JCPOA, mereka pasti memahai telah melakukan kesalahan besar dari sisi politik.”
Presiden Ruhani menekankan, perluasan hubungan bilateral antara Iran dan Polandia memiliki posisi yang sangat urgen lantaran kedua negara memiliku kesiapan mumpuni dalam bidang sains dan ekonomi.
“Dengan membentuk fasilitas dalam hubungan perbankan, kita bisa mengaktifkan kemampuan kita untuk kepentingan dua bangsa,” tukas Presiden Ruhani.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar