Jika seseorang telah yakin dan juga mengetahui kriteria siapa imamnya, wajib baginya untuk menggapai ridha imamnya.
Shabestan News Agency, dinukil dari kitab “bersama Ayatullah Bahjat” jilid 2 halaman 386 disebutkan bahwa kita harus meyakini bahwa Imam Zaman afs hadir di tengah-tengah kita, kemana Imam afs pergi kita akan pergi, apa yang Imam afs lakukan kita akan melakukannya, apa yang Imam afs tinggalkan kita juga akan meninggalkannya.
Jika kita tidak mengetahui, maka kita akan berhati-hati untuk mengetahuinya! Akan tetapi tampaknya kita tidak ingin berada dalam jalan keridhaan Imam Zaman afs, bukan karena kita tidak mengetahui keridhaan tersebut dan tidak bisa meraihnya.
Sebagai tambahan, jika seseorang telah yakin dan juga mengetahui kriteria siapa imamnya, wajib baginya untuk menggapai ridha imamnya.
Jika seseorang berkeyakinan bahwa Allah Swt dan imamnya sekarang sedang melihat apa yang ia kerjakan dan lakukan, itu berarti dia berada di satu langkah lebih maju dibanding lainnya. Karena dengan adanya kepercayaan seperti itu dia akhirnya malu dan ragu untuk melakukan suatu hal yang dilarang oleh Allah Swt dan imamnya, dan hasilnya adalah ditemukannya penyucian diri dalam hidupnya.
Penyucian diri sangat dibutuhkan oleh penanti imam yang ingin mendapat kepercayaan dan ridha imamnya. Penyucian diri juga bisa secara zahir dan batin.
Jika semua itu sudah dilakukan, maka bukan tidak mungkin ridha dan kepercayaan imam akan ia dapatkan, seperti yang telah di dapatkan Salman Al-farisi. Yang dengan jelas para imam memuji dan meridhai langkahnya.
در کتاب «در محضر بهجت»، جلد ۲، صفحه ۳۸۶ آمده است:
ما باید حضرت امام زمان عجلاللهتعالیفرجهالشریف را حاضر فرض کنیم. هر جا میرود برویم، هرچه میکند بکنیم و هر چه را ترک میکند، ترک کنیم و اگر ندانیم، احتیاط را که میدانیم و میتوانیم! ولی گویا ما نمیخواهیم در راه رضای آن حضرت(عج) باشیم، نه اینکه رضای آن حضرت(عج) را نمیدانیم و نمیتوانیم آن را تحصیل کنیم.
پایان پیام/9
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar