“Amerika Serikat sedang memanfaatkan kelompok-kelompok minoritas Timur Tengah sebagai infanteri. Kehadiran Washinton di Suriahini merupakan sebuah ancaman strategi di kawasan.”
Begitu hal ini ditegaskan oleh Muhammad Jawad Zarif, Menteri Luar Negeri Iran, pada konferensi Valdai di Rusia.
Konferensi Valdai, menurut Zarif, merupakan kesempatan emas untuk mensosialisasikan pandangan dan prinsip Republik Islam Iran sehubungan dengan upaya mewujudkan keamanan dan stabilitas Timur Tengah.
“Mengingat hubungan dekat Iran dan Rusia, konferensi Valdai sangatlah penting,” tukas Zarif.
Di samping berpisato di konferensi Valdai ini, tutur Zarif, ia juga akan mengadakan perundingan dengan Menteri Luar Negeri Rusia, berdialog untuk memperkuat hubungan Tehran-Moskow, mengupas kondisi kawasan, mengevaluasi pertemuan Sochi dan Astana, memprogram pertemuan mendatang antara Menteri Luar Negeri Iran dan Rusia serta Turki di Astana, dan juga dialog untuk menggelar pertemuan kepala negara tiga negara di Istanbul.
Krisis Yaman dan kesepakatan nuklir juga termasuk tema yang akan dibahas dalam pertemuan Zarif dengan para petinggi Rusia.
Menurut Zarif, kehadiran Amerika di Suriah telah memasuki area yang sangat berbahaya. Negara ini melakukan aktifitas di Suriah dengan siasat yang belum diperhitungkan. Mereka berusaha untuk menjajah sebagian dari negeri Suriah.
Zarif menyinggun pandangan sebagian orang yang menilai bahwa perkembangan terbaru Suriah serta penembakan pesawat Israel yang telah melanggar area Suriah setelah 36 tahun merupakan ancaman bagi kawasan. “Menurut kami dan Rusia, kehadiran Amerika di negara ini merupakan ancaman strategi,” ujarnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar