Pemerintah Yaman mengatakan akan segera membuka kembali Bandara Hodeidah, setelah pasukan pro-pemerintah dengan dibantu koalisi Arab merebut kendali bandara tersebut.
Melansir Al Arabiya, Perdana Menteri Yaman, Ahmed bin Daghr mengatakan, membuka kembali bandara Hodeidah kini menjadi salah satu prioritas utama pemerintah.
Daghr juga menyampaikan selamat kepada pasukan Yaman atas kemajuan yang mereka raih dalam membebaskan sejumlah wilayah utama negara dari genggaman milisi Houthi.
Dalam komunikasi teleponnya dengan Gubernur Hodeidah, Hassan Tahir, perdana menteri mengatakan bahwa kelompok Houthi telah menolak semua kesempatan perdamaian yang diajukan PBB maupun organisasi internasional lainnya.
"Mereka (Houthi) bersikeras melanjutkan perang melawan rakyat Yaman sambil terus menghancurkan sumber daya negara beserta infrastrukturnya," kata Daghr.
Perdana Menteri Daghr menambahkan, penduduk Hodeidah telah menjadi saksi bencana kelaparan terbesar selama di bawah kendali Houthi, meskipun kota tersebut berada di lokasi yang strategis.
"Banyak pelabuhan yang digunakan milisi untuk menyelundupkan senjata guna mendukung upaya perang mereka dengan menghabiskan miliaran riyal," tambahnya.
Dia menambahkan, Hodeidah kini bisa sedikit bernapas lega setelah dibebaskannya bandara dari kelompok Houthi.
"Ini menjadi akhir penderitaan dan masa-masa buruk di bawah kekuasaan Houthi yang merampas hak dasar mereka," kata Daghr.
Apresiasi terhadap perjuangan pasukan Yaman dalam membebaskan bandara Hodeidah turut disampaikan Presiden Abdrabbuh Mansur Hadi.
"Kemajuan ini akan menyelamatkan kota, mengembalikan kehidupan orang-orang yang tidak bersalah dan mengangkat pengepungan Houthi yang mengisolasi kota," kata Presiden Hadi.
Tentara Yaman yang didukung pasukan koalisi Arab telah berhasil mengambil kendali bandara Hodeidah lewat pertempuran intens melawan kelompok Houthi, Selasa (19/8/2018).
(Al-Arabiya/Kompas/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar