Perang Yaman
Dalam laporan tersebut, PBB menyalahkan Arab Saudi dan Arab Saudi disebut sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas kematian 2.200 anak-anak Yaman selama tiga tahun perang Yaman, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Juru bicara Koalisi Arab, Kolonel Turki Al-Maliki mengatakan bahwa laporan PBB tersebut berasal dari informasi yang salah.
“Sudah diketahui bersama bahwa PBB hanya mengoperasikan satu kantor di Sanaa, mengingat bahwa Yaman tidak kondusif untuk pekerjaan organisasi dan lembaga kemanusiaan. Informasi yang terkandung dalam laporan PBB tersebut berasal dari informasi palsu,” ungkap Al-Maliki, seperti dilansir dari Al Arabiya, Selasa, (3/7/2018).
Koalisi Arab mengatakan bahwa saat ini, 85 % wilayah Yaman telah berhasil dibebaskan dari pemberontak Syi’ah Houthi.
Koalisi Arab menegaskan komitmennya untuk menyelamatkan dan melindungi warga sipil, dan mengembalikan legitimasi pemerintahan sah Yaman.
Pada Maret 2015, Koalisi Arab di bawah pimpinan Arab Saudi turun tangan atas permintaan presiden Abd Rabbo Mansour Hadi untuk memukul mundur pemberontak Houthi yang melakukan kudeta di ibukota Sanaa. Presiden Hadi memuji Koalisi Arab yang telah melindungi negara tersebut dari ambisi Iran.
(Al-Arabiya/Fokus-Today/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar