Jika kita kembali bernostalgia pada keadaan Jakarta sebelum dipimpin oleh Jokowi dan Ahok, wajah kali Sentiong amat sangat miris, sampah bertumpuk dimana – mana, dinding sungai yang sudah rapuh dan rentan bocor jika terjadi banjir kiriman, hal ini sudah menjadi wajah Jakarta tempo dulu, jika anda penasaran berikut adalah wajah kali Sentiong dulu.
Kondisi dinding kali Sentiong yang sudah berlubang, sangat rentan jika terjadi banjir air akan masuk ke jalan dan rumah penduduk.
Kondisi kali Sentiong sebelum di perbaiki, sangat miris sekali kondisi awalnya.
Tak hanya adanya keberadaan rumah kumuh di bantaran kali Sentiong namun juga tumpukan sampah yang setiap hari terbawa arus sehingga terjadi penumpukan, ngeri ya sampahnya segitu banyaknya, pantas saja masyarakat disuruh revolusi mental agar tidak lagi buang sampah disungai.
Gebrakan kepemimpinan Jokowi-Ahok di DKI Jakarta adalah berani membersihkan, merobohkan bangunan – bangunan di sekitar bantaran kali Sentiong untuk upaya menormalisasi kali Sentiong.
Menormalisasi kali sentiong dengan cara pengerukan endapan sungai dengan bego, supaya kedalaman kali kembali dalam, dan dapat menampung air lebih banyak.
Foto: Indahnya kali sentiong setelah berhasil dinormalisasi di jaman Ahok
Pembangunan dinding kali Sentiong agar lebih kuat dan lebih tinggi supaya jika terjadi banjir air tidak bocor ke jalan dan rumah penduduk hal ini bertujuan untuk mempercantik wajah kali sentiong dengan merapikan dinding kali.
Pemantapan dinding kali sentiong di era Jokowi – Ahok, yang dulu rapuh dan air kerap masuk ke jalanan.
Pembangunan infrastruktur jalan disekitar kali Sentiong dengan beton agar lebih kuat dan awet.
Indahnya Kali sentiong setelah berhasil dinormalisasi, betonisasi dan pembersihan dari sampah – sampah.
Indahnya kali Sentiong yang sangat enak dipandang, sangat berbeda sekali dengan awal mula keadaan kali ini, bersih, rapi dan sedap dipandang, sudah mirip sungai di luar negeri apa belum?
Tapi Saat ini semuanya berubah, padahal moment yang sangat bagus adalah membuktikan pada dunia bahwa Jakarta juga memiliki sungai yang bersih dan rapi serta sedap dipandang, terbayang jika para Atlit mengisi waktu kekosongan untuk berlari pagi dan menikmati pemandangan sungai di Jakarta, seperti halnya waduk – waduk di Jakarta yang sudah selesai dinormalisasi dan dipercantik.
Kini semua itu hanyalah mimpi, karena Gubernur DKI Anies Baswedan memerintahkan jajarannya untuk menutupi sepanjang kali Sentiong dengan waring tipis tujuannya adalah menutupi sungai agar bau tidak semerbak dan mengurangi evaporasi atau penguapan sungai karena panasnya terik matahari.
Inilah hasil karya Anies Baswedan terhadap Jakarta, apakah ini menjadi solusi? bukan, ini hanyalah cara singkat, instan tapi tidak menyelesaikan. berikut cuplikan komentar keluh kesah netizen mengenai tindakan Anies.
Foto: Kali Sentiong dengan waring tipis di jaman Anies Baswedan
“Saya tidak tahu apa yang ada dibenak @aniesbaswedan dan @sandiuno, Asian Games bukan acara mendadak, paling tidak beliau punya waktu 1,5 tahun untuk membersihkan sungai tersebut, kenyataan hanya jaring solusinya, membuktikan Pemerintah DKI tidak punya prioritas pembangunan,” ungkap akun @kangopek.
“Cuma Jakarta, Ibukota negara Indonesia tercinta ada sungai yang bau solusinya ditutupi jaring,” ujar akun @_SafetyMatch.
“Saya boleh ketawa gak @aniesbaswedan @sandiuno? Sesuatu yang **** itu dibersihkan, jangan ditutupi supaya gak kelihatan,” ucap @Dennysiregar7.
“Ini maksudnya, klo ada yg buang sampah ke kali langsung ditampung di jaring.. Klo sampahnya udah banyak tinggal angkat jaringnya… gak usah repot keruk sungai.. Atau, supaya buayanya gak keluar dari kali..#positivethinking #ngikikdipojokan,” tutur akun @SinthaS5.
Sesungguhnya Anies Baswedan memiliki waktu yang cukup untuk mengatasi masalah ini karena event Asian Games 2018 ini bukanlah event dadakan melainkan sudah di tentukan jauh – jauh hari dan harus menjadi konsentrasi utama untuk citra Jakarta di Mata Dunia. bersabarlah warga Jakarta
(Uc-News/Suara-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar