Ada yang unik saat traveler libur lebaran ke kawasan Mandalika, Lombok Tengah. Polisi di sana tak hanya menjaga keamanan, namun juga membuat musala berjalan.
Hal itu dibenarkan oleh AKBP Kholilur Rochman, Kapolres Lombok Tengah saat dikonfirmasi detikTravel, Sabtu (23/6/2018). Kata dia musala berjalan ini untuk mengakomodir keterbatasan musala yang ada di kawasan Mandalika.
"Ide awalnya bikin musala berjalan ini karena setiap malam lebaran di sini pasti ada parade lampion, mobil hias dan kita ikut. Nah daripada dibongkar mending kita operasionalkan. Musala berjalan itu akan keliling di beberapa tempat wisata Loteng (Lombok Tengah) karena jarak pantai jauh dengan tempat ibadahnya," kata Kholilur.
"Kita juga ingin menunjang wisata halal yang ada di Lombok. Karena di sini kan terkenal wisata halalnya juga," imbuh dia.
Musala berjalan yang dibikin Polisi Loteng bisa muat 12 orang sekaligus imamnya. Tak hanya itu, pihaknya juga menyediakan truk tanki 5000 ribu liter yang dioperasikan bersamaan sebagai tempat wudhunya.
"Truk bak terbuka kita modifikasi jadi tempat musala. Kita juga punya tanki air bersih yang dijadikan tempat wudhu," jelas dia.
Menurut Kholilur, wisatawan memadati Pantai Kuta dan kawasan Mandalika pada masa libur Lebaran Ketupat yang berjarak satu minggu setelah Hari Raya Idhul Fitri. Oleh karena itu musala berjalan dioperasikan sejak Jumat lalu di Pantai Seger.
"Mulai Jumat hingga Minggu akan sangat ramai di pantai itu di Kuta Mandalika. Sampai hari Minggu dan itu puncaknyanya. Kita Lihat kok minim fasilitas padahal pengunjung banyak," ucap dia.
"Di musala berjalan ini ada sajada, sarung, mukena," tambah dia lagi.
Masyarakat, dikatakan Kholilur sangat bersyukur dengan adanya musala berjalan ini. Mereka bisa berwisata tanpa meninggalkan ibadah.
"Sangat responsif sekali masyarakat dengan adanya musala mobile ini. Karena di hari biasa tidak seperti sekarang ramainya, bahkan sampai waktu maghrib mereka berduyun datang," kata Kholilur.
Selain musala berjalan, fasilitas umum yang dibikin Polres Lombok Tengah ini juga sebagai public addres. Yaitu, kepolisian akan mengingaakan wisatawan agar jangan mandi terlalu ke tengah laut.
"Jadi musala berjalan ini juga sebagai pengingat karena memiliki TOA (pengeras suara)," pungkasnya.
(Detik/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar