Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » RI “Ancam Balik” AS Atas Warning Trump Dalam Hubungan Dagang

RI “Ancam Balik” AS Atas Warning Trump Dalam Hubungan Dagang

Written By Unknown on Sabtu, 07 Juli 2018 | Juli 07, 2018

Presiden AS Donald Trump

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingkatkan Indonesia untuk berhati-hati terkait hubungan dagang antar kedua negara. AS saat ini tengah mengevaluasi produk asal Indonesia yang selama ini diberi perlakuan khusus.

Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi menyampaikan Trump sudah menyampaikan warning bagi Indonesia. Trump berencana mencabut perlakuan khusus terhadap Indonesia di bidang perdagangan.

“Trump sudah memberi kita warning. Kita bicara sama dia mengenai beberapa aturan mengenai special treatment tarif yang dia kasih ke kita mau dicabut, terutama tekstil,” katanya di acara halalbihalal Apindo di Jakarta, Kamis (5/7/2018).

Menanggapi hal tersebut Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjelaskan, jika Indonesia mendapat tekanan tersebut maka RI akan melakukan ‘serangan balik‘.

Enggar menjelaskan ‘serangan balik’ pernah dilakukan saat sawit RI diancam dilarang masuk Eropa, maka RI ‘mengancam balik’ akan melarang produk eropa masuk ke Indonesia.

“Kalau kita dapat tekanan per sektor, seperti halnya sawit, saya bilang saya akan lakukan retaliasi, yaitu saya juga bisa menghentikan (impor dari AS),” papar dia di Kementerian Perdagangan, Kamis (5/7/2018).

Kala itu, RI mengancam akan menghentikan impor ikan dan sejumlah produk lain dari Eropa bila pemerintah di kawasan tersebut masih melarang minyak sawit RI masuk.

“Saya bilang saya hentikan impor ikan anda, dia bilang itu dari parlemen, saya pun ditekan parlemen saya, kemudian menterinya datang katanya pemerintah menolak. Saya bilang bikin surat kalau itu nolak. Jadi GSP ini kita masih dalam pembicaraan untuk tidak masuk dalam watch list itu, dan nanti kita akan bahas,” papar dia.

Meski begitu Enggar mengaku saat ini pihaknya masih melakukan perundingan dengan pemerintah AS.

“Kami juga lakukan pendekatan dan lobi, dubes kita di Amerika juga menyampaikan pendekatan, dan saya sendiri melakukan komunikasi dengan Amerika untuk meyakinkan, sebab pada dasarnya kita tidak setuju dengan perang dagang, semua pihak akan dirugikan, kita lebih senang dengan kolaborasi,” jelas dia.

Sebagai informaaj GSP (The Generalized System of Preferences/Sistem Preferensi Umum) Indonesia sedang di-review, dan ada sekitar 124.

“Tetapi kalau kita dapat tekanan, maka hal itu bisa kita lakukan. Sama halnya dengan Amerika dan China, tapi itu akan berdampak di seluruh dunia,” kata dia.

Dari 124 produk asal Indonesia yang sedang di-review Trump diantaranya kayu plywood, cotton, dan lain sebagainya.

Indonesia dan AS pun sedang mengupayakan hubungan diplomasi membahas mengenai masalah tersebut. Pasalnya, jika GSP ini dihilangkan maka bea masuk ekspor produk Indonesia ke AS lebih mahal.

(Detik/Fokus-Today/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: