Federica Mogherini, European Union for foreign Affairs and security policy
Negara-negara UE akan memberi perlindungan hukum kepada perusahaan-perusahaan Eropa untuk beroperasi di Iran meskipun penarikan AS dari kesepakatan nuklir, setelah laporan bahwa administrasi Trump telah menolak permintaan Brussels untuk pengecualian sanksi.
Kepala kebijakan luar negeri blok itu Federica Mogherini mengatakan pada hari Senin (16/7) bahwa 28 negara melakukan semua yang mereka bisa untuk menyelamatkan kesepakatan tetapi mengakui pemerintahan Presiden Donald Trump masih bisa menghancurkannya.
Presiden AS Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran pada bulan Mei, dan Washington sekarang berencana hendak memberlakukan kembali sanksi-sanksi terhadap Tehran bulan depan. Putaran pertama sanksi AS terhadap Iran mulai berlaku pada bulan Agustus, diikuti oleh yang menargetkan ekspor minyak Iran pada bulan November.
"Hari ini, Dewan Eropa telah mengesahkan pembaruan deklarasi undang-undang pemblokiran pada kesepakatan nuklir dengan Iran," Mogherini mengatakan kepada wartawan di Brussels pada pertemuan dengan menteri luar negeri Uni Eropa, AFP melaporkan.
Dia mengatakan Parlemen Eropa memberikan persetujuannya untuk undang-undang dua minggu lalu.
"Undang-undang pemblokiran" melarang perusahaan UE untuk mematuhi sanksi AS, yang memungkinkan mereka memulihkan ganti rugi dari hukuman tersebut dan membatalkan putusan pengadilan asing terhadap mereka.
Uni Eropa berjanji akan berjuang untuk mempertahankan kesepakatan nuklir Iran setelah penarikan AS, salah satu dari banyak poin dari perseteruan AS-Eropa.
Undang-undang pemblokiran adalah karena memasuki kekuatan pada 6 Agustus, ketika set pertama sanksi AS jatuh tempo. Set kedua adalah karena 4 November, tepat sebelum pemilihan legislatif AS.
Langkah itu muncul setelah pemerintahan Trump menolak tuntutan Uni Eropa untuk pengecualian dari sanksi AS terhadap perusahaan yang beroperasi di Iran.
Mogherini mengatakan Uni Eropa dan partai-partai lain "bertekad hendak mempertahankan kesepakatan ini" yang disebutnya penting bagi keamanan Eropa, Timur Tengah dan global.
"Kami akan terus melakukan semua yang kami bisa untuk mencoba dan mencegah kesepakatan ini dirusak karena kami percaya konsekuensi dari ini akan menjadi bencana bagi semua."
(AFP/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar