Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Jerman: Penerapan Kembali Larangan AS Terhadap Iran "Kesalahan," Berjanji Akan Memperjuangkan JCPOA

Jerman: Penerapan Kembali Larangan AS Terhadap Iran "Kesalahan," Berjanji Akan Memperjuangkan JCPOA

Written By Unknown on Kamis, 09 Agustus 2018 | Agustus 09, 2018

Heiko Maas, German Foreign Minister

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas telah mengkritik penerapan kembali sanksi Washington terhadap Tehran, berjanji akan bekerja untuk menjamin kelangsungan perjanjian nuklir Iran yang ditinggalkan oleh AS yang menghadapi oposisi dari pihak lain di kesepakatan itu.

Diplomat Jerman mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Jerman, Passauer Neue Presse, Rabu (8/8), bahwa keputusan Presiden AS Donald Trump untuk menerapkan kembali sanksi terhadap Iran yang bertentangan dengan kesepakatan itu adalah "kesalahan."

"Kami masih menganggap keluar dari perjanjian nuklir dengan Iran itu sebagai kesalahan," Maas menambahkan.

Kesepakatan dengan Iran ditandatangani pada tahun 2015 oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, termasuk AS, ditambah Jerman di bawah pimpinan Presiden AS Barack Obama.

Berdasarkan kesepakatan, yang dikenal sebagai Rencana Komprehensif Aksi Bersama (JCPOA), Iran melakukan pembatasan program nuklirnya sebagai ganti penghapusan sanksi terkait nuklir yang diberlakukan terhadap Tehran.

Trump menarik AS keluar dari perjanjian nuklir Iran pada bulan Mei, dan mengatakan bahwa dia berencana hendak mengembalikan sanksi nuklir AS pada Iran dan memberlakukan larangan ekonomi "tingkat tertinggi" di Republik Islam.

Pada hari Senin (6/8), Trump menandatangani perintah eksekutif memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran untuk memberikan "tekanan ekonomi maksimum" di Republik Islam.

Maas mengatakan dalam wawancaranya bahwa Jerman dan Uni Eropa akan berjuang untuk menjaga agar kesepakatan tetap hidup, sekalipun tanpa AS.

"Kami akan memperjuangkannya karena itu adalah kepentingan kami dalam hal keamanan dan transparansi di (Timur Tengah)," katanya.

Penarikan AS dari kesepakatan dan pengenaan kembali sanksi terjadi dibawa protes keras dari penandatangan lain perjanjian JCPOA.

Uni Eropa mengatakan komunitas internasional memiliki kewajiban untuk mempertahankan hubungan ekonomi dengan Iran.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini mengatakan selama perjalanan ke Wellington, Selandia Baru, pada hari Selasa (7/8) bahwa Iran telah memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian, yang menuntut komitmen timbal balik.

(Passauer-Neue-Presse/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: