Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Ketika Ulama Dijual Murah

Ketika Ulama Dijual Murah

Written By Unknown on Kamis, 16 Agustus 2018 | Agustus 16, 2018

Ilustrasi

Saya selalu menyimak apa yang disampaikan ulama-ulama berkharisma, karena dari suaranya, intonasinya, caranya bicara penuh pencerahan dan menambah nutrisi jiwa. Adalah kelas ulama seperti Gusmus, Quraisy Shihab, Nazaruddin Umar, dan lainnya yang saya anggap layak dianggap bahwa merekalah ulama sebenarnya, penuh ilmu dan ketawadhu’an yang bisa menjadi tauladan.

Entah salah zaman, atau cerdasya setan, kok sejak tahun 2000an banyak yang ” ngotot ” mau disebut ulama, tampilannya mempesona, busannya, kenderaannya, tarifnya, wah semua. Dalam ceramah banyak melempar isu sampah, sembari marah-marah, malah sasarannya pemerintah yang sah. Ada ulama yang populer karena menghina hidung tetangga, ada ulama tersohor karena banyak istrinya, ada ulama sampai lari kemana-mana karena kelakuannya ngembek dan dicari kak emmma.

Musim pilkada, ulama tambah banyak ceramah, sayang kita sulit membedakan yang mana sampah, mana yang bermarwah, yang pasti penuh kepentingan yang membuncah.

Finally, ada ijtimak ulama yang seolah bahwa merekalah yang berhak atas akhlak, sehingga penentu memilih seorang pemimpin haruslah mereka yang berperan, jebakan kardus ternyata menghantam semua siasat sesat itu. Satu-satu terkuak akal-akalan murahan sebagai bahan jualan mulai berantakan, Tuhan pasti ada pada setiap kebaikan. Kelak kita akan melihat apa yang mereka dapatkan.

Saya makin girapan, ulama apa mereka, bagaimana pikiran dan hatinya saat bicara seolah mereka yang punya Indonesia padahal tikuspun tahu kalau mereka itu sejenisnya, pengerat yang paling akurat untuk hal-hal yang kasat mata bahwa sejatinya mereka sangat berbahaya, lebih dari penyakit sosial, bukan sekedar outbreak, pada laju yang konstan mereka seperti ” epidemi ” yang menyerang akhlak. Ini sangat berbahaya untuk bangsa dan negara.

Isu suap dan pembelian jabatan pada start pilpres adalah sebuah fakta bahwa mereka memberi tanda, presiden atau wakilnya adalah ajang pemburuan jabatan yang bisa menghasilkan, bahkan menggadaikan negara untuk kepentingan kelompoknya atau cukong besarnya, ini sama saja kita membiarkan orba kembali berkuasa.

Ulama menjadi begitu murah dititik nadirkan, dijual untuk kepentingan, sayang banyak yang berilmu agama menjelma menjadi buaya, tersedot pada pusaran kepentingan dan dunia yang memang sangat menggoda.

Pandai-pandailah melihat ulama, yang menjual dirinya atau yang menahan nafsunya, karena saat ini begitu sulitnya kita membedakan mana ulama mana buaya. Mari kita cerdaskan Indonesia sebelum ditelan para durjana.

Sumber: FB Iyyas Subiakto

(Suara-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita:

Index »

KULINER

Index »

LIFESTYLE

Index »

KELUARGA

Index »

AL QURAN

Index »

SENI

Index »

SAINS - FILSAFAT DAN TEKNOLOGI

Index »

SEPUTAR AGAMA

Index »

OPINI

Index »

OPINI

Index »

MAKAM SUCI

Index »

PANDUAN BLOG

Index »

SENI