Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD berpidato soal keberagaman di depan mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Senin 6 Agustus 2018.
Dalam pidatonya, Mahfud MD mengatakan Tuhan lah yang menciptakan keberagaman. Mahfud menyebut Tuhan bisa menciptakan satu jenis ras saja sejagad jika dikehendaki-Nya.
“Tetapi Tuhan yang maha kuasa menciptakan kita berbeda-beda. Maka bersatulah dalam perbedaan- perbedaan itu,” kata Mahfud, di lapangan Pancasila Universitas Gadjah Mada.
Perbedaan menurut dia adalah fitrah yang sengaja diciptakan oleh Tuhan sendiri. Perbedaan bukan kehendak manusia.
Kepada mahasiswa UGM yang mengikuti Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) itu Mahfud MD meminta mereka ikut menjaga persatuan bangsa di tengah keberagaman adat dan budaya yang ada. Sebab, bangsa ini beragam dan didirikan oleh beragam golongan dan beragam ikatan primordial.
Ia kembali menegaskan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdiri berlandaskan Pancasila. Itu sebagai ikatan yang menyepakati persatuan meskipun di tengah perbedaan suku, ras, bahasa, dan adat istiadat.
Bahkan Mahfud menyebut data secara konkret, Indonesia memiliki 17.504 pulau, dengan 1.360 suku dan 726 bahasa yang berbeda. Justru di dalam perbedaan itulah ada kekuatan.
“Sehingga kita harus berlaku adil dan egaliter menghormati hak-hak sesama bangsa untuk maju bersama,” kata anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila itu.
Maka, kata Mahud MD, seluruh mahasiswa harus mampu menysukuri perbedaan itu. Caranya dengan berkontribusi menjaga keutuhan NKRI yang telah diperjuangkan oleh para pendiri bangsa.
Ada sebanyak 9.125 mahasiswa baru yang diterima di Universitas Gadjah Mada pada 2018 ini. Mereka harus bersaing ketat dengan 171.800 pendaftar melalui berbagai jalur. Terdiri atas 7.671 mahasiswa program Sarjana dan 1.454 mahasiswa program Diploma.
“Selamat datang para Gadjah Mada Muda, Gamada dan selamat bergabung menjadi bagian dari keluarga besar Universitas Gadjah Mada”, kata Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng.
Ia menyebut PPSMB merupakan salah satu rangkaian awal dalam proses mewujudkan jati diri dan memperkuat keistimewaan.
“PPSMB bukan program untuk melebur para mahasiswa menjadi Jogja atau Jawa, namun sebagai langkah awal menjadikan mahasiswa baru UGM sebagai Indonesia sejati,” kata dia.
(Tempo/Suara-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar