Rian Ernest, mantan staf Ahok yang sekarang merupakan kader potensial PSI, mengkritik habis Sandiaga Uno yang begitu percaya diri dan over confident terhadap sogokan kepada PAN dan PKS menurut Andi Arief.
Ia mengutip berita mengenai keluhan dari Hanura terhadap Sandiaga yang nekat dan bodoh meninggalkan DKI Jakarta dengan banyak proyek mangkrak. Bayangkan saja betapa suramnya Indonesia jika dipimpin oleh orang yang dituding Andi Arief sebagai juragan 1T?
Mari kita simak ucapan Inas N Zubir, Ketua DPP Partai Hanura yang mengeluhkan Sandi si mangkrak. Ia mengeluhkan OK Otrip yang mangkrak, rumah DP Nol yang begitu rusak dan berbagai program yang ia gadang-gadangkan selama kampanye. Dungunya luar biasa.
"Kami menyayangkan program yang digagas tersebut dalam hitungan waktu kurang dari 10 bulan sudah mangkrak bahkan tidak sesuai janji…
Semula dalam tiga bulan diyakini seluruh pengemudi angkot sudah gabung Ok Otrip, ujicoba berlangsung sejak 15 Januari 2018 hingga 15 April 2018 ternyata juga gagal. Sandi memang piawai dalam bisnis, tapi tidak piawai dalam pemerintahan...
kata Ketua DPP Partai Hanura, Inas N Zubir dalam keterangannya.
Berita kedunguan dan ke-mangkrak-an Sandiaga Uno yang diucapkan oleh Inas Ketua DPP Hanura, disambar langsung oleh Rian Ernest, mantan staf Ahok yang juga adalah kader PSI.
Ia melihat bagaimana dungunya Sandiaga Uno, dan tidak dapat membayangkan jika ketika program daerah saja gagal, bagaimana mau jadi program nasional? Hancur.
Ini adalah bentuk ketidakjelasan Sandiaga Uno, yang disebut-sebut oleh Andi Arief sebagai tukang nyogok satu triliun ke PAN dan PKS. Ternyata nilai satu triliun itu bisa membeli gelar santri post islamisme dan mengubah campur tangan langit.
Memang menurut mereka, uang 1T itu bisa dipakai untuk mengubah kehendak “tuhan”. Memang lucu sekali. Siapa sih yang bicara? Ya siapa lagi kalau dedengkot PKS yang bernama Sohibul yang adalah sohib Sandiaga dan si tukang mangkrak janji jalan kaki dari Jogjakarta ke Monas Amien Rais?
Mari kita simak curhatan mantan staf Ahok yang juga adalah kader Partai Solidaritas IndonesiaRian Ernest dan sambaran umpan lambung dari Ketua DPP Hanura, Inas N Zubir.
Nah lho. Di DKI Jakarta saja mangkrak begini. Bagaimana nanti kalau sudah jadi program nasional?
Pak Sandi, Pak Sandi. Uruslah program berskala daerah dulu, Pak. Kalau berhasil, sudah punya bukti konkret, baru kembangkan. Mau diangkat ke nasional kek, luar negeri atau sekalian luar angkasa kek, tidak masalah. Yang penting itu, Pak, ada contoh keberhasilan konkret yang warga lihat.
Apa yang dikatakan oleh Rian Ernest itu masuk akal. Ketika program daerah itu mangkrak, tidak dapat dibayangkan jika ia ingin menjadikan program mangkrak itu sebagai program nasional. Mau dikembangkan ke manapun, itu suka-sukanya. ASALKAN harus berhasil terlebih dahulu.
Lah ini? OK OCE hancur, OK OTRIP rusak, rumah DP nol jadi omong kosong, Jakarta makin semrawut. Program tutup prostitusi juga hanya bualan kosong. Semuanya mangkrak. Ini ketularan SBY yang mangkraknya banyak banget?
Memang sekali tidak becus, ya akan tidak becus selamanya. Kecuali ada campur tangan langit yang membuat Sandiaga menjadi berubah.
Apa yang berhasil dijalankan hanyalah memberikan kardus. Memang Prabowo itu hanya mikir duit. Sandiaga tahu apa yang Prabowo butuhkan. Memang sekali tidak jelas ya akan tidak jelas.
Beginilah situasi politik kita jika uang berperan penting dalam kontestasi pilpres. Ini menjadi sebuah bagian cacat demokrasi yang benar-benar harus kita prihatinkan.
Kita harus berbelasungkawa dan berdukacita melihat bagaimana cara permainan Sandiaga Uno ini. Keberhasilan konkret itu tidak ada. Semua hanya omong kosong. Kalau bahasa Inggrisnya, itu hanya kotoran banteng. Apa yang keluar dari mulut si juragan kardus itu?
Benar-benar sulit membayangkan bagaimana Indonesia akan maju jika dipimpin oleh orang-orang seperti Sandiaga dan Prabowo ini.
Satunya jenderal kardus, satu lagi juragan kardus. Ditemani oleh partai yang kadernya korupsi sapi, dan juga partai yang kadernya kena korupsi. Lihat saja adik-adik dari Zulkifli Hasan. Tiga-tiganya kena kasus korupsi. Inikah yang akan memimpin negara Indonesia?
Begitulah kardus-kardus.
(Seword/Berita-Terheboh/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar