Pasukan Sudan
Tekanan opini publik dan banyaknya korban telah memaksa sekelompok pasukan Sudan yang terlibat dalam koalisi pasukan agresor pimpinan Arab Saudi meninggalkan wilayah Yaman.
Menurut Alalam mengutip Arabi21, Senin (27/8/2018), satu brigade lengkap militer Sudan telah meninggalkan sebuah daerah di barat laut Yaman setelah bepartisipasi dalam invasi militer ke negara ini selama delapan bulan.
Penarikan pasukan tersebut juga dilakukan setelah para jurnalis, penulis dan cendekiawan Sudan menekan pemerintah dan menuntut para pejabat negara ini untuk mengakhiri partisipasi pasukan Sudan dalam perang di Yaman.
Dalam sebuah kampaye yang diselenggarakan para jurnalis, penulis dan cendekiawan Sudan disebutkan, terdengar berita dari medan tempur bahwa saat ini sedang terjadi tragedi besar, di mana hukum dan konvensi internasional perang dilanggar dan kejahatan perang sedang dilakukan.
Menurut pengakuan Komandan Pasukan Dukungan Cepat Sudan Letnan Jenderal Mohammad Hamdan Hamidati, 412 tentara Sudan termasuk 14 perwira telah tewas dalam perang di Yaman.
Serangan udara jet tempur Saudi di Yaman
Agresi militer Arab Saudi ke Yaman yang didukung oleh Uni Emirat Arab, Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya dimulai sejak Maret 2015.
Invasi militer tersebut telah menyebabkan lebih dari 14.000 warga Yaman tewas dan puluhan ribu lainnya terluka.
Blokade darat, laut dan udara terhadap Yaman oleh pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi telah menambah penderitaan rakyat negara itu. Mereka kekurangan bahan makanan dan obat-obatan.
(Arab-21/Al-Alam/Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar