Burning headquarters of the Iranian consulate in the southern Iraqi city of Basrah.
Amerika Serikat telah mengancam Iran dengan menciptakan kerusuhan di kota Basrah Irak, mengatakan Tehran akan bertanggung jawab atas setiap bahaya yang mungkin bagi warga Amerika yang ditempatkan di sana.
Gedung Putih mengeluarkan peringatan pada hari Selasa (11/9), beberapa hari setelah meningkatnya protes atas dugaan korupsi dan kelalaian pemerintah yang menjadi kekerasan mematikan di kota pelabuhan kaya minyak itu.
Setidaknya 12 demonstran tewas di Basrah dan banyak lembaga dan bangunannya dibakar.
Sementara itu, tiga mortir menghantam zona hijau yang sangat aman di Baghdad, yang ditempati pejabat Irak dan Kedutaan Besar AS, pada Jumat (7/9) dan penyerang tak dikenal menembakkan roket Katyusha ke bandara di Basrah, yang juga menjadi tempat konsulat AS, Sabtu (8/9).
Menteri Pers Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders menyalahkan Iran. "Selama beberapa hari terakhir, kami telah melihat serangan yang mengancam jiwa di Irak, termasuk di konsulat Amerika Serikat di Basrah dan terhadap kompleks kedutaan Amerika di Baghdad."
"Iran tidak bertindak untuk menghentikan serangan-serangan ini dengan proksinya di Irak, yang didukungnya dengan pendanaan, pelatihan, dan senjata," tambahnya.
“Amerika Serikat akan menganggap rezim di Tehran bertanggung jawab atas setiap serangan yang mengakibatkan cedera pada personil kami atau kerusakan fasilitas pemerintah Amerika Serikat. Amerika akan merespon dengan cepat dan tegas untuk membela kehidupan warga Amerika.”
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar