Parade militer Iran
Seorang pengamat politik Rusia mengatakan, terbuka kemungkinan unit operasi khusus pasukan Amerika Serikat, rezim Zionis Israel dan Arab Saudi berada di balik serangan teror di selatan Iran kemarin.
Kantor berita Itar Tass (23/9/2018) melaporkan, pengamat politik di Institut Kajian Oriental, Akademi Sains Rusia, Boris Dolgov menuturkan, dengan memperhatikan langkah yang dilakukan Amerika dan Israel baru-baru ini terhadap Iran, maka serangan teror hari Sabtu (22/9) di selatan Iran tidak bisa dianggap sebagai aksi tak terduga.
Dolgov menjelaskan, meningkatnya sanksi Amerika terhadap Iran, keluarnya Washington dari kesepakatan nuklir, JCPOA dan ancaman permanen Gedung Putih terhadap Tehran, begitu juga permusuhan Arab Saudi dan Israel atas Iran, maka keterlibatan ketiga pemain ini dalam serangan teror Ahvaz tidak dapat disingkirkan begitu saja.
Salah satu pakar di lembaga riset strategi Rusia mengatakan, peran pasukan elit asing dalam serangan teror Ahvaz hari Sabtu kemarin tidak bisa diabaikan.
Sementara itu, senator Rusia, Alexey Pushkov di laman Facebooknya menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Iran yang menjadi korban serangan teror Ahvaz. Ia menegaskan, terorisme adalah musuh bersama Rusia dan Iran, dan kedua negara akan melanjutkan kerja sama dalam memerangi terorisme.
(Itar-Tass/Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar