Tentara Israel secara rutin menangkapi pemuda Palestina di Tepi Barat.
Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) meminta agar kegiatan perlawanan di Tepi Barat ditingkatkan.
Seperti dilaporkan Pusat Info Palestina, juru bicara Hamas Fawzi Barhoum pada hari Selasa (18/9/2018) mengatakan, seluruh potensi untuk membela tanah air dan sakralitas rakyat Palestina harus dikerahkan.
Statemen itu disampaikan sebagai reaksi atas penembakan Mohammed al-Rimawi oleh tentara rezim Zionis Israel.
"Pemberondongan al-Rimawi setelah penangkapan dan penyiksaan adalah sebuah kejahatan baru yang akan tercatat dalam rapor hitam musuh Zionis," tegas Barhoum.
Hamas menyebut rezim penjajah Quds bertanggung jawab atas konsekuensi dari serangan brutal itu, dan menegaskan bahwa Israel tidak akan mampu merusak tekad rakyat Palestina dengan aksi brutalnya.
"Semangat perlawanan tidak akan padam dalam wujud rakyat Palestina," tandasnya. Tentara Israel pada Selasa pagi menangkap Mohammed al-Rimawi di desa Beit Rima, Ramallah dan kemudian menyiksanya secara keji. Pemuda Palestina ini gugur syahid karena pendarahan yang hebat.
(Pusat-Informasi-Palestina/Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar