UNHCR Eminent Advocate Dato Tahir bercengkerama dengan keluarga Abu Muhammad, pengungsi asal Suriah tinggal di kamp Azraq, Yordania, 3 April 2017. (Foto: Faisal Assegaf/Albalad.co)
Tiap pemberontak mendapat bayaran US$ 75 saban bulan. Juga ada dana tambahan untuk 12 kelompok pemberontak buat membeli senjata di pasar gelap Suriah.
Israel diam-diam mendanai dan mempersenjatai 12 kelompok pemberontak di Suriah.
Majalah Foreign Policy Kamis pekan lalu melaporkan kebijakan itu diambil Israel untuk mencegah milisi-milisi Syiah sokongan Iran dan kelompok ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) mendekati daerah perbatasan Suriah-Israel.
Wartawan Foreign Policy Elizabeth Tsurkov telah mewawancarai lebih dari dua lusin anggota dari 12 kelompok pemberontak di Suriah itu. Mereka bilang bantuan dana dan senjata dari Israel itu berlangsung dalam beberapa tahun terakhir dan dihentikan bulan lalu.
Senjata dipasok negara Zionis itu termasuk senapan serbu, senapan mesin, peluncur mortir, dan kendaraan militer. Semua persenjataan ini dikirim ke pada 12 kelompok pemberontak tersebut melalui tiga perlintasan menghubungkan Israel dengan Dataran Tinggi Golan dan Suriah.
Ketiga perlintasan ini pula dipakai Israel untuk memberikan bantuan kemanusiaan bagi para pengungsi Suriah.
Menurut Tsurkov, tiap pemberontak mendapat bayaran US$ 75 saban bulan. Juga ada dana tambahan untuk 12 kelompok pemberontak buat membeli senjata di pasar gelap Suriah.
Ketika pasukan Basyar al-Assad menambil alih wilayah selatan Suriah Juli lalu, 12 kelompok pemberontak itu berharap Israel turun tangan. Rupanya negara Zionis itu tidak turun tangan.
"Ini adalah sebuah pelajaran tidak akan pernah kami lupakan mengenai Israel," kata seorang pemberontak Suriah. "Israel tidak peduli tentang ... rakyat Suriah. Ia tidak peduli soal kemanusiaan. Israel hanya peduli kepentingannya saja."
(Foreign-Policy/Haaretz/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar