Bijan Namdar Zanganeh.
Menteri Perminyakan Iran Bijan Namdar Zanganeh mengatakan, Tehran akan memveto setiap keputusan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang membahayakan kepentingan nasional Republik Islam.
Dia menyampaikan hal itu menjelang pertemuan Komite Pemantau Bersama OPEC dan Non-OPEC (JMMC) di Aljazair pada 23 September depan. Demikian dilaporkan kantor berita IRNA, Kamis (20/9/2018).
Zanganeh menganggap JMMC tidak memiliki otoritas hukum dan kompetensi hukum. Oleh karena itu, komite itu tidak punya hak untuk membuat keputusan tentang kebijakan minyak OPEC.
Mengenai Declaration of Cooperation, dia menjelaskan bahwa berdasarkan deklarasi yang dicapai dua tahun lalu itu, dua negara non-OPEC Meksiko dan Rusia akan membantu organisasi ini untuk menstabilkan harga minyak di pasar, namun tidak berarti Declaration of Cooperation akan menggantikan posisi OPEC.
Menurutnya, OPEC telah menjadi korban dari gerakan destruktif Amerika Serikat. Dua negara OPEC dengan mengikuti kebijakan AS, ingin merusak kepentingan Republik Islam.
Pada 16 September lalu, Duta Besar Iran untuk OPEC, Hossein Kazempour Ardabili mengatakan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab sedang mengubah OPEC menjadi alat untuk kepentingan AS. "Tindakan ini telah menggerogoti kredibilitas organisasi tersebut," ujarnya.
(IRNA/Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar